James kini melangkahkan kakinya keluar Rumah sakit dengan ponsel yang berada dalam genggamannya itu. Laki-laki itu mencoba untuk menghubungi saudaranya tersebut yang saat ini tidak juga memberikannya sebuah kabar yang membuatnya benar-benar kesal.
"Ck, lo kemana, sih, Yas?" gumamnya dengan kesal ketika melihat layar ponselnya. "Nyokap lo lagi butuh lo, bangsat!"
Tanpa laki-laki itu sadari bahwa beberapa orang menatapnya penuh kagum membuat James yang mengetahui hal tersebut benar-benar merasa risih atas apa yang dilakukan oleh mereka yang secara terang-terangan memperhatikannya.
Hingga dirinya kini sudah berada di pinggir jalan dengan wajah datarnya itu. Ia mungkin akan mencoba untuk menghubungi salah satu sahabatnya yang entah sedang berada dimana saat ini.
"Halo James," sahut seseorang di seberang sana. "Ada apa lo telepon gue?"
"Fiz, lo dimana sekarang?"
"Gue baru aja mau pergi jemput si Didan, kenapa?"