Kening dari Didan langsung berkerut ketika ia baru saja selesai membereskan peralatannya untuk bersiap-siap pergi ke Kampus, sejak semalan dirinya terakhir kali mengirimkan sebuah pesan kepada seseorang yang sampai saat ini tidak kunjung dibalas.
Laki-laki itu menghela nafas dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana, kemudian segera berlalu pergi keluar kamar untuk berangkat pergi bekerja. Ia hari ini ada kelas pagi sehingga membuat dirinya harus sudah berada di Kampus sebelum jam yang ditentukan.
Baru saja Didan keluar dari dalam kamarnya, seseorang yang begitu dikenalinya tersebut saat ini sedang berdiri dengan kedua tangan yang melipat di dada sehingga membuat laki-laki itu berhenti dan menatap bingung ke arah wanita itu.
"Mama," ujarnya dengan kedua alis yang terangkat. "Ada apa?"