Kapitel 116: MENYAKITI PERASAAN YASHELINO

Ketika baru saja keluar, ia melihat seseorang yang sedang mendudukkan dirinya di kursi tunggu yang berada tepat di depan Ruangan. James menghela nafas ketika mengetahui bahwa ternyata sahabatnya itu sedang melamun seorang diri membuatnya langsung berjalan mendekat dan mendudukkannya di samping laki-laki itu.

James cukup mengerti dengan apa yang sedang dirasakannya kini oleh Alfiz tentang semuanya. Memang bukanlah perkara mudah, akan tetapi setidaknya ia ingin berterima kasih kepada laki-laki itu dikarenakan sudah mau membantu menutup mulut rahasia tentang dirinya.

"Kenapa lo belum pergi?" ujarnya yang berhasil membuat James terdiam mematung ditempatnya. "Katanya lo mau pergi sebelum dia sadar, tapi kenapa masih di sini?!"

"Fiz," panggil James yang kini berusaha untuk menjelaskannya. "Dengerin gue dulu."

"Gue harus denger apa lagi dari lo, James. Lo tuh egois tahu gak? Kalau dia udah sadar kaya gini, dengan menghilangnya lo itu malah bikin dia makin sakit!"