App herunterladen
8% Reincarnation From the Past to Meet You / Chapter 32: Menghancurkan Dinding Pembatas

Kapitel 32: Menghancurkan Dinding Pembatas

"Steve hentikan..." Lirih Lyra, tapi Steve masih saja menciumnya.

"Steve." Panggil Lyra sekali lagi, dan menunjuk kearah pintu. Dengan sekuat tenaga Lyra mencengkram bahu Steve. Lyra memberikan isyarat pada Steve untuk melihat kebelakang. Steve pun melihat kebelakang, dan melihat Ibunya berdiri didepan pintu.

"Oh, aku ketahuan." Kata Ibu Steve tertawa. Lyra menundukkan kepalanya karena merasa malu. Steve yang terkejut melihat Ibunya yang entah sejak kapan berdiri disitu, sontak menjauhkan diri dari Lyra.

"Lanjutkan ya anak - anak." Kata Ibu Steve lalu mengunci pintu kamar Steve kembali.

"Astaga, maafkan aku Lyra" Sesal Steve.

"Ya." Jawab Lyra dengan kesal. Steve kemudian mendekat kembali pada Lyra.

"Kamu marah ya, hm?" Tanya Steve.

"Tidak." Jawab Lyra dengan cemberut.

"Oke." Steve lalu bangkit dan menggoyangkan badannya.

"Maafkan aku Lyra yang menjadi seperti ini." Kata Steve sambil joget. Karena tidak tahan melihat tingkah laku Steve, tawa Lyra pun pecah. Lyra tertawa terpingkal - pingkal melihat Steve yang sedang joget.

"Cukup, kamu membuatku tidak berhenti tertawa Steve." Kata Lyra yang masih tertawa. Steve pun menghentikan aksinya.

"Bagaimana goyangan ku keren kan?" Tanya Steve memasang wajah percaya diri.

"Hahaha.... Keren Steve. Hahaha. Iya aku maafkan." Kata Lyra yang masih saja tertawa.

Melihat Lyra tertawa membuat Steve senang, seperti ada kelegaan dan kedamaian di hati nya.

"Sudah - sudah, sana bobok dulu. Besok kerja." Kata Steve sambil mengelus - elus rambut Lyra.

"Siap pak bos." Kata Lyra sambil memberi hormat pada Steve.

Lyra pun pergi ke kamarnya, bersiap untuk tidur. Steev kemudian mengunci pintu kamarnya, menyikat gigi nya. Tampaknya Lyra, sedang senang. Hatinya tampak berbunga - bunga saat Steve menggodanya. Steve yang membaringkan dirinya di tempat tidur, tersenyum menantap langit - langit kamarnya.

"Cinta kamu, Lyra..." Guman Steve tersenyum menutup mata.

...

Lorong gelap dan berkabut menyelimuti suasana. Lorong itu tampak seperti kaca hitam. Ditambah lagi dengan cahaya remang - remang. Yang membuat lorong itu sangat menakutkan. Lyra berlari terus lari dan berlari untuk menemukan jalan keluar. Begitupula disisi lain, Steve yang kebingungan terjebak disebuah lorong yang gelap dan tidak tahu harus pergi kemana.

Langkah kaki demi langkah kaki, mereka tidak menemukan jalan keluar. Akhirnya mereka berdua pasrah dan terduduk di lantai lorong gelap itu.

"Steve... tolong aku...." Lirih Lyra.

Air mata Lyra yang mengalir terus mengalir karena ketakutan. Begitupula Steve, yang menjambak rambutnya miliknya.

"Apa harus aku lakukan? Aku sudah gagal menjaganya." Kata Steve dengan putus asa.

Steve berteriak di dalam lorong itu, karena putus asa. Lyra yang tersadar mendengar suara teriakan yang mirip dengan suara Steve pun terkejut. Lyra mencoba menguatkan dirinya dan ikut berteriak.

"Steve...." Teriak Lyra.

Steve yang terkejut, mendengar teriakan yang memangil namanya langsung menoleh kearah sekeliling.

"Lyra... Kamu dimana...." Teriak Steve lagi.

"Steve... aku disini...." Teriak Lyra.

Steve pun beranjak dan berlari dari mana asal suara Lyra. Begitupula Lyra yang tergerak niatnya untuk mencari Steve. Mereka berdua berlari menelusuri lorong itu.

"Dimana...."

"Aku disini Steve..."

Steve yang bingung dan memutuskan untuk berteriak lagi.

"Dimana..." Teriak Steve.

"Aku disini Steve...." Lyra yang merasa putus asa terjatuh di lantai lorong. Dan berpikir tidak ada jalan keluar.

Steve yang mencari sumber suara, mulai menemukan keberadaan Lyra yang sudah dekat. Tanpa sengaja Steve melihat dinding lorong itu terbuat dari kaca hitam. Steve mendekat dan lalu melihat di kaca hitam itu tapi tidak ada apa - apa.

"Lalu kenapa aku terus berlari disini." Kata Steve.

Steve memutuskan untuk memecahkan kaca hitam itu. Menurutnya lorong ini membuat pembatas dengan ruang lainnya dan disetiap ruang nya akan membuat mereka berlari terus mencari jalan keluar padahal tidak ada jalan keluar.

Dengan sekuat tenaga Steve memukul kaca hitam itu, Lyra yang mendengar suara dari dinding di sampingnya langsung berdiri.

"Suara apa itu?" Tanya Lyra bingung.

"Apakah lorong ini akan hancur." Kata Lyra.

Akhirnya kaca hitam itu pun pecah tampaklah Steve keluar dari kaca hitam itu. Lyra yang terkejut langsung memeluk nya.

"Aku takut Steve." Kata Lyra menangis.

"Tenang Lyra aku ada disini. Tenang ya." Kata Steev membalas pelukan Lyra.

"Bagaimana kamu tahu aku ada disini? Dan lihat tanganmu berdarah. Kamu memecahkan kaca itu demi aku." Kata Lyra khawatir.

"Aku tahu kamu ada disini. Karena hatiku yang menuntunku. Aku memecahkan kaca, karena kaca diibaratkan pembatas untuk kita. Sekarang tidak ada yang memisahkan kita, Lyra." Jawab Steve sambil mencium kening Lyra dengan lembut.

"Terima kasih Steve." Kata Lyra tersenyum.

Seketika lorong itu bergetar. Steve dan Lyra kebingungan harus bagaimana? Steve memeluk Lyra agar dirinya tidak berpisah dengan Lyra. Begitu juga Lyra yang memeluk Steve. Karena mereka berpikir, sesuatu yang aneh akan terjadi lagi.

Kupu - kupu berwarna kuning keemasan mendatangi mereka berdua. Mereka berdua terkejut dengan kehadiran kupu - kupu berwarna kuning keemasan. Kupu - kupu itu mengelilingi mereka berdua. Seketika cahaya terang menyelimuti mereka, Steve dan Lyra memejamkan mata. Dan berharap mendapatkan hal baik bukan buruk.

Akhirnya mereka sampai di sebuah tempat. Tempat asal usul mereka jatuh cinta. Yaitu tempat yang menjadi kediaman Steve. Steve dan Lyra melihat dua orang yang mirip dengan mereka. Orang itu mereka di masa lalu.

Tampak Steve, yang sedang bercanda ria dengan Lyra setiap sarapan pagi. Steve dan Lyra yang memperhatikan sepintas cerita mereka tersenyum karena bisa melihatnya kembali. Walaupun beberapa hal dari masa lalu tidak bisa diputar. Namun setidaknya mereka berdua dapat bersama kembali seperti sekarang.

"Steve, bagaimana jika kisah cinta kita sekarang terdapat dinding hitam?" Tanya Lyra di masa lalu.

"Ya, aku akan meruntuhkan dinding itu sampai hancur supaya aku bisa memelukmu untuk selamanya." Jawab Steve di masa lalu.

"Dan bagaimana jika kamu tidak bisa menghancurkannya?" Tanya Lyra.

"Ingat Lyra, jika tekad dan hatimu sudah tepat untuk orang kamu cintai. Kamu akan melakukannya walaupun terlihat bodoh dan sekaligus memang terlihat mustahil." Jawab Steve.

"Baiklah jika kamu berbicara seperti itu. Aku akan berusaha mencintaimu lebih dalam lagi."

"Iya Lyra." Kata Steve sambil mencubit pipi Lyra.

"Dan ya, bagaimana jika ayahmu tidak merestui kita?" Tanya Lyra dengan sedih.

"Lyra dengar baik - baik. Aku akan mengubur dalam - dalam rasa cintaku padamu. Agar tidak hilang." Jawab Steve.

"Mengubur nya?"

"Iya, aku akan menolak apapun dari ayahku demi kamu. Karena ayahku juga bukan orang yang baik. Untuk apa menuruti orang jahat. Itu sangat bodoh Lyra."

Seketika gambaran mereka di masa lalu pun menghilang. Steve dan Lyra bertatapan. Menatap saling percaya satu sama lain. Keduanya berpelukan erat.

"Berjanjilah Lyra." Lirih Steve.

"Iya Steve. Aku berjanji. Maafkan jika diriku melupakan kenangan sewaktu dimasa lalu. Namun aku akan mencoba yang terbaik." Lirih Lyra.

"Dengar Lyra, aku akan membantumu. Kamu jangan takut tentang hal buruk yang terjadi dimasa lalu. Yang penting kita harus mengubah akhir dari kisah cinta kita yang sekarang." Kata Steve dengan penuh harap.


AUTORENGEDANKEN
LaveniaLie LaveniaLie

"Ketika kamu jatuh cinta, kebahagiaan akan membuat kamu sulit tertidur karena kenyataan lebih baik dari mimpi."

Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C32
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen