Kapitel 167: 167

Kalau seandainya di pikir-pikir lagi, ucapan Dipa tempo hari yang bilang kalau seandainya gue lolos beasiswanya lanjut party party. Itu adalah sebuah doa.

Karena ucapan Dipa itu, entah gue harus bereaksi kaya gimana. Apakah gue harus berterima kasih karena ucapan dia itu jadi doa yang dikabulkan? Kalau untuk yang satu itu emang gue harus berterima kasih banget sama dia. Mungkin karena itu gue jadi semakin percaya kalau ucapan itu adalah doa. Atau... gue juga kayanya harus mencak-mencak sama dia, karena keberhasilan gue ini jadi menginspirasi ibu untuk merealisasikan celetukannya Dipa waktu itu.

Gue mencak-mencak karena gue ga menyangkan banget, ibu sama ayah bakal ngeluarin uang yang lumayan cuman buat bikin acara untuk merayakan kelulusan gue. Dan lagi yang dateng itu gabanyak, kalau emang ngundang banyak orang juga harus ngundang siapa, mengingat gue gaada temen yang keitung deket lagi selain Lintang. Karena tetangga di rumah udah terlebih dahulu di traktir sama ibu.