---[Warning! terdapat unsur dramatisir dan tidak benar-benar sesuai dengan fakta dan ilmu kedokteran, kurang-lebihnya, mohon dimaklumi]---
Bimo terlelap begitu saja setelah kelelahan mengeluh di samping Raya, memang pada dasarnya dirinya sangat lelah dan kurang tidur. Entah bagaimana, dia merasa tenang jika berada di dekat Raya hingga jatuh tertidur disana.
Bimo terbangun di sebuah ruangan yang terang sekali, dengan jendela besar yang terbuka, menampakkan pepohonan diluar sana, gorden panjang berkibar-kibar terkena angin dan menerpa wajahnya yang berbaring, mengerjap sembari mengembalikan kesadarannya semula.
Lalu seseorang yang amat sangat ia kenal dan ia rindukan tampak duduk di hadapannya, juga pada ranjang sama. Menatap lembut pada manik jelaganya yang kini membulat penuh dan terjaga.