---[Warning! terdapat unsur dramatisir dan tidak benar-benar sesuai dengan fakta dan ilmu kedokteran, kurang-lebihnya, mohon dimaklumi]---
"Bro, minum dulu." Alex melempar pelan sekaleng minuman soda pada Bimo, dan dengan mudah disambut Bimo.
"Thanks." Bimo mengacungkan minuman di tangannya, tidak langsung meninumnya seperti Irin.
"Tadi aku denger Raya kena MRSA, aku sudah telepon kolegaku di Singapura, katanya ada rumah sakit bagus disana yang bisa nangani masalah ini." Alex membuka suara, mencoba memberi solusi yang baik menurut versinya. Bimo dan Irin derempak menoleh.
Bimo bahkan tidak terpikirkan soal membawa Raya berobat ke Singapur, ia terlalu fokus untuk kestabilan Raya dan apa kelanjutan dari diagnosis dokter terhadap istrinya.