Setelah dari makam Akbar, mereka lalu menuju tempat-tempat yang dulu pernah mereka kunjungi saat pacaran, minum es teler langganan mereka yang masih berjualan hingga hari ini. Makan di warung bakso mas Momon, lalu ke area rumah Raya dulu, kompleks perumahan yang tidak banyak berubah, begitu pula rumah lama Raya, mereka berhenti di depan pagar rumah yang tampak sepi itu, hanya cat nya saja yang kini berubah dan beberapa tanaman hiasnya. Entah masih ada atau tidak kolam ikan koi dan gazebo yang dulu dibuat ayah Raya di halaman belakangnya karena tak terlihat dari tempat mereka berhenti.
"Yang, masih sama kayak dulu, heheh."
"Hhhhhh ... jadi kangen Bim, itu jendela kamar aku dulu Bim. Hahah."
"Iya, tempat kamu ngintip ke bawah waktu marah sama aku gara-gara nganter kak Laras ke rumah sakit dulu."
"Hahah, iya, mana rambut aku dulu berantakan banget pas turun nemuin kamu di teras. Ya ampun malu banget kalo inget." sahut Raya dengan mata menerawang.