"Ray, awal tahun depan rencana ayah akan dipindah tugas."
Aku berhenti dari kegiatan meniup teh dalam cekungan sendok, menatap mamah yang juga sedang menatapku, seakan beliau sedang mencari sesuatu di dalam air wajahku.
"Kemana mah?" tanyaku santai, rasanya ini bukanlah hal baru lagi, sebab dari kecil kami sudah kerap pindah karena tugas ayah.
"Bandung Ray," ucap mamah hati-hati, ku kira mamah menimbang perasaanku sebab bagaimanapun disini ada Bimo, pasti berat untukku jika harus berjauhan.
"Belum pasti Ray, baru rencananya, belum pasti juga lokasi pindahnya, mamah bilang sama Raya karena mamah pikir Raya sudah cukup besar untuk bisa memutuskan. Jangan dulu bilang sama Irin ya."
Aku mengangguk paham, "Iya mah, seenggaknya Raya jadi punya gambaran dan persiapan sebelum nanti pindah." sahutku.
Mamah tersenyum simpul. "Kalau jadi pindah, ayah duluan yang pindah ke Bandung awal tahun nanti, tinggal sementara di rumah dinas sampai kalian lulus sekolah."