Kapitel 111: Titik terendah

Pernahkah kau merasa kesepian dan sendirian di tengah ramai orang yang ada di sekitarmu, ditengah mereka yang mengasihimu, mereka benar-benar tulus sayang padamu, kau tahu itu, tapi tak cukup membuatmu merasa berdaya.

Seolah kau tenggelam seorang diri ke dalam palung gelap yang dalam, tak ada arah yang dapat kau tuju, tak ada asa yang dapat kau raih, tak ada cahaya yang dapat kau ikuti. Meski mereka menatap hangat pada manik matamu yang kosong, meski mereka dengan setia mengulurkan tangan padamu, kau tetap layu, kau tetap pilu, kau tetap berada di dasar palung itu.

Masa ini, adalah titik terendah dalam hidupku, lebih parah dari saat kejadian busuk itu. Saat ini, beban dalam diriku lebih terasa menyeretku ke dalam lubang kesia-siaan. Aku sudah memutuskan untuk berdamai dengan trauma itu, tapi tak mudah. Sungguh tak mudah. Logikaku memberontak, batinku mengatakan hal yang berlawanan. Aku rasa aku benar-benar sudah gila.

Bagaimana caranya aku bisa terlepas dari ini semua?