Kapitel 88: 83. Mengejar Abang

"Maaf berantakan, kamu bisa pakai sesuka kamu. Anggap aja rumah sendiri. Kalo kulkas, isinya air doang. Kamu kalau mau belanja bisa minta antar Dimas. Kebetulan habis jam makan siang dia kosong. Aku masih ada acara soalnya" putus Diego tanpa meminta persetujuan dari Dimas. Membuat Dimas menatapnya horor. Diego hanya bisa menelan ludah, dan mengabaikan tatapan Dimas kepadanya. Setidaknya dia sudah mencoba membantu Dimas untuk jujur pada dirinya sendiri.

"Terima kasih, aku bisa pergi belanja sendiri" tolak Flo

"Jangan sungkan Flo, di sini kota besar. Kamu perlu seseorang buat jagain kamu" kata Diego dengan nada sok dramatis

"Tapi, aku gak mau ngerepotin kalian" tolak Flo, "Aku diberi tempat tinggal udah seneng banget" tambahnya

"Kamu gak ngerepotin aku kok, biar Dimas aja yang repot" canda Diego

Flo tersenyum tak nyaman, suasana canggung ini membuatnya bingung harus melakukan apa.