App herunterladen
6.7% Brondong Manis / Chapter 23: 23. Ku mau Dia

Kapitel 23: 23. Ku mau Dia

Randy's pov

Suasana hatiku kacau, kejadian dirumah membuat ku tidak nyaman.

Ntah mengapa sejak tadi pagi pikiran ku mulai kacau, jam menunjukkan pukul 10 malam dan kini suasana kantorku mulai sepi.

Di dalam otakku mengatakan aku harus mengikhlaskan Cherly tapi hatiku tidak.

Aku harus bertemu dengannya walaupun hanya sekali, sebelum pernikahan mereka.

Sugar....

"Assalamualaikum "

"wa'alaikumsalam, aku bisa ketemu kamu sebentar saja. Setidaknya sebelum kamu jadi milik adikku"

"Buat apa? Kamu kan sudah tau aku calon adik ipar kamu"

"Kenapa kamu blok nomer aku?" tanyaku frustasi

"Karena kamu ganggu aku. Jelas!!" jawabnya

"Aku yang lebih dulu kenal kamu, kenapa kamu gak beri aku kesempatan"

"Kamu udah ninggalin aku, kalau kamu gak lupa. Aku pikir kamu hanya main main dan gak akan seserius ini sama aku. Lima tahun bukan waktu yang sebentar buat nungguin kamu, teman dunia mayaku. Aku bukan cewek yang gampang berkhianat sama pasangannya, aku hanya sesuai realita"

"Apa kelebihan Rafiz? Sampai kamu segitunya sama dia"

"Dia gak ninggalin aku dan gak pengecut buat mengakui perasaannya ke aku. Dan dia bisa menerima aku apa adanya dengan segala kekurangan aku. Jadi please jangan memperburuk citra kamu di depan rafiz dan keluarga kamu. Kita bisa berteman"

"Maksud kamu?"

"Hanya hubungan pertemanan yang bisa aku tawarkan ke kamu. Selebihnya aku gak bisa. Karena aku sudah terikat dengan seseorang. Seharusnya kamu menghargai keputusan aku"

"Tapi Cher....." dan telpon pun terputus

Aku mengambil kunci mobil dan bergegas pergi ke suatu tempat. Hanya ditempat itu mungkin pikirannku bisa berjalan normal, semoga saja sesuai harapanku.

Aku bingung dengan diriku sendiri, kenapa aku bisa segila ini dengan seorang gadis.

Ntah apa yang ada dipikiranku saat ini, aku harus menemuinya.Segera,

Sementara itu,

Cherly pov

My😍

Udah pulang?

Me

Blom, kamu gk usah jemput aku.aku agak malam soalnya

My😍

Gk asik.kan kangen...😆😆😆

Me

😵Lebay..😎😎 tapi emang aku ngangenin

My😍

😅😅Gak jadi deh,situ ke PDan

Me

😈🤔mending cari yg baru aja

My😍

😒😒😒situ udah taken ama saya mbak.mau saya bikin seret jodoh?

Me

Mau seret jodoh gimana?kan jodohnya lagi bales chat aku😝😘😋😋😋😋😋😋😋😋

My😍

Bisa aja mbak kasir..jadi Bapel 😁😁😁😁😁😁

Me

Bapel???makan dulu....bapel kog update ke aku

My😍

Lapar....bukan Bapel....😅🙄🙄🙄🙄🙄untung Cinta ,kalo gak udah di jitak

Me

😑

Aku pun memasukkan Smartphone ke dalam kantong jaketku. Ntah mengapa perasaan ku tidak enak, seperti ada hal buruk yang akan terjadi padaku. Semoga hanya sebuah firasat saja.

Aku mencoba positif thinking, menghibur diri sendiri. Walaupun hari ini cuaca tampak tak bersahabat,vhujan turun dengan manisnya mengiringi jalanku menuju kosan.

Dan benar saja, ketika aku menuju kosan, seseorang menubrukku . Seketika pikiranku BLANK

Sekilas tampak rafiz, tapi....

Aku salah, dia Randy.

Dia tiba tiba datang memelukku, merengkuh tubuhku didalam derasnya hujan. Aku yang terkejut menerima pelukannya, spontan membuang payung yang aku pegang.

"Maafin aku Cher, aku belum bisa nerima ini semua" ucapnya sambil tak kunjung melepas pelukkannya

Otakku ingin mendorong tubuh ini, tetapi tidak hatiku yang iba dengan keadaannya.

Karena aku tau, rasanya cinta bertepuk sebelah tangan.Sakit dan luka.

Aku menepuk pundaknya pelan, menenangkannya. Menyalurkan energi positif. Berharap dia berhenti menggantungkan asa padaku. Aku ingin dia juga bisa bahagia.

Aku merasakan air matanya jatuh bersama rintik hujan. Air mata keputus asaan, mengalir diam tanpa jejak namun pasti.

"Kamu tau alasan aku ngejauhin kamu.aku gak benci kamu,aku cuma ngejaga hati aku buat Rafiz dan hubungan kamu sama Rafiz.Aku gak mau hubungan kalian semakin buruk,tolong lupain aku.setidaknya kita bisa berteman"

Randy melepas pelukannya dan menatap ku dalam diam,

"Baik,jika itu yang kamu mau.Aku harap kamu dan Rafiz bisa bahagia.Aku akan berusaha bahagia buat kalian berdua"

"Terima kasih,mungkin buat kamu aku yang terbaik.Tapi Tuhan pasti sudah nyiapin jodoh yang paling terbaik buat kamu dan itu bukan aku"

Dia pun tersenyum,dan pergi meninggalkan aku dalam diam.

Aku menghela nafas panjang ,akhirnya Randy menyerah.Setidaknya itu yang aku harapkan, aku tidak ingin hubunganku dan Rafiz berjalan buruk.

Aku bersiap masuk ke dalam kosan,dan aku merasakan seseorang meletakkan kepalanya di pundakku.

Randykah??? dia belum pergi atau..

"Kamu....."

"Ini aku mbak,,,kenapa kaget?" tanya suara yang tak asing lagi ditelingaku, sembari dia mencium pipiku

"Rafiz...."

Seketika otakku BLANK,

Rafiz mengganti posisinya, sekarang aku dalam kurungannya.

Ya Tuhan,, apakah dia melihat semuanya?

"Kamu mandi ujan? " tanyanya santai

"Dari kapan kamu disitu?" tanyaku tanpa menjawab pertanyaannya

"Maksudnya?"tanyanya balik

"Kamu udah berapa lama?" tanyaku lagi penuh rasa was was.Aku seperti maling yang tertangkap basah membawa bukti barang curian dan siap di hakimi warga.

"Aku udah datang dari tadi.cuma aku dimobil.asyik liat drama korea live..." Jawabnya santai

"Kamu jangan salah paham,aku sama randy gak ada apa apa.kita tadi,aduh gimana jelasinnya ya?"

"Jadi ini alasan kamu gak mau aku jemput?" tanyanya sedikit sarkastik

"Ini gak seperti yang kamu pikir,aku bisa jelasin.Kamu jangan salah paham dulu"

Ketika aku mencoba menjelaskan. Brondongku tiba tiba memelukku, Astaga..apa hari ini hari berpelukan nasional??

"Terima kasih,kamu tetap milih aku" ucapnya

"Ha???""kamu gak marah?"tanyaku cengo

"Mau aku marah?hem...."

Aku hanya menggelengkan kepala dan membalas pelukannya

"Terima kasih,kamu sudah percaya sama aku Bro..."

"Seenggaknya kamu ajak aku masuk, buat minum teh" pintanya

Kami pun masuk kedalam kosanku.Aku segera mengganti pakaianku yang basah, dan aku memberikan kaos rafiz yang sempat aku pinjam kepadanya. Kondisi kami saat ini sangat canggung,walaupun aku tau dia percaya sama aku. Tapi aku masih takut dia dan Randy berantem. Hubungan mereka sudah buruk,aku tidak mau hubungan mereka tambah buruk. Semoga saja semuanya akan membaik,

"Ini tehnya" ucapku sambil memberikan teh kepada Rafiz

"Makasih sayang" ucapnya manis

"Habis ini kamu langsung pulang ya? gak enak aku kalau kamu lama lama disini? "

"Ngusir??? "

"Nggak gitu, jangan salah paham gitu sayang. aku gak enak aja sama anak kos yang lain. malem malem kamu disini, kalau kita disangka lagi iya iya gimana? "

"Kan kita bentar lagi nikah"

"Emang segampang itu? "

"Hehehe... iya habis ini aku pulang, tapi bikinin aku mie ya? aku laper"

"Kita ke apart kamu aja deh, ntar mampir ke toko buat beli mie. kan disini dapur umumnya dibawah. "tawarku

"Usul yang bagus,ayo kita pulang "

"Giliran ke apartemen nge gas. bilang aja kamu mau ngajakin aku ke apartemen kamu"

"Aku kangen sayang, ngerti gak sih kamu. mana tadi aku habis terbakar api cemburu"

"Tukan... kamu bahas lagi"

"bercanda sayang, aku percaya sama kamu" Ucapnya sambil mengelus rambutku


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C23
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen