App herunterladen
60.52% PELABUHAN TERAKHIR PRIA KEJAM / Chapter 23: Bab. 23 Terasa Sesak

Kapitel 23: Bab. 23 Terasa Sesak

Charless, Andro serta beberapa pengawal pribadinya keluar dari lift sambil berbincang mengenai beberapa masalah. Salah satu pengawalnya melihat Caca yang memang baru memasuki lobby rumah sakit. 

"Tuan,  itu bukankah nona Caca?" ucap pengawal Charless yang melihatnya. 

Charless yang memang ingin menemui Caca lagi merasa senang. Dirinya langsung berjalan dengan cepat menghampiri Caca. 

"Sayang… " panggil Charless dan langsung memeluk Caca secara tiba-tiba. 

"Lepaskan aku" ucap Caca memberontak dan ingin secepatnya lepas dari pelukan Charless. 

"Sayang,  kau harus ikut aku karena kita belum selesai membahas hubungan kita.  Aku janji masalah yang tadi kita bahas di kantorku akan aku selesaikan secepatnya. Aku janji sama kamu dan kita tidak usah membatalkan pertunangan kita. Aku ga mau kehilangan kamu sayang,  aku janji akan berubah dan menghilangkan sifat jelek aku yang itu tapi aku butuh kamu untuk tetap disisi aku dan kita akan berpisah jika maut yang memisahkan kita berdua" ungkap Charless yang masih tidak ingin berpisah dari Caca. 

"Maaf,  keputusanku sudah bulat dan tidak bisa berubah. Waktu yang aku berikan untuk kamu untuk introspeksi diri itu sangat lama tapi ga pernah kamu gunakan untuk berubah menjadi lebih baik. Aku tidak ingin anakmu tidak memiliki seorang ayah,  selain itu sisa waktu aku tinggal di negara ini tinggal sedikit dan aku akan menetap di luar negeri sekaligus menata hidupku kembali. Wanita itu lebih membutuhkanmu dibanding aku jangan sampai kau menyesal" ucap Caca. 

"Kita tetap bisa melanjutkan hubungan kita sampai tahap pernikahan. Anak itu akan ikut denganku dan kau yang akan jadi mommy nya. Kita akan memulai semuanya dari nol di negara manapun yang kau pilih" tandas Charless yang masih kekeh mempertahankan Caca sebagai tunangannya. 

"Tidak,  aku tidak akan seegois itu.  Dengar aku baik-baik Charless,  mungkin benar aku bisa jadi ibunya akan tetapi tetap saja jika nanti mereka bertemu bisa saling merasakan suatu ikatan.  Kamu jangan egois memisahkan anak dari ibu kandungnya.  Kamu ga pernah tahu sebesar apa perjuangan dan pengorbanan seorang wanita yang hamil sampai melahirkan. Aku bukan orang yang tega menyakiti perasaan hati perempuan" ucap Caca. 

"Ca,  ayo pergi" ucap Steven yang baru sampai karena tadi harus balik lagi sebentar keluar karena ada yang ketinggalan. 

"Ayo!" balas Caca. 

"Permisi" pamit Caca pada Charless. 

"Apa karena pria ini kau memutuskan aku dan tidak bisa memaafkan kesalahanku?  Haahh…." hardik Charless yang melihat tangan Caca digenggam oleh Steven

"Apa selama ini kamu selingkuh dibelakang aku?  Kamu hanya mencari alasan dan waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan kita dan melimpahkan semua kesalahannya ke aku begitu kan?" teriak Charless yang tak terima Caca menjalin kasih dengan pria lin selain dirinya. 

"Charless, dengarkan aku baik-baik. Pertama-tama pria yang kau bilang selingkuhan aku adalah adikku nomor dua Steven. Dia satu-satunya adik laki-laki aku karena dua orang lagi perempuan. Jika kau ingin menuduh aku selingkuh, bukankah kau yang harus berikan aku penjelasan atas semua perselingkuhan kamu pada aku. Sekarang aku tanya sama kamu. Apa alasan kamu melarang aku naik ke lantai paling atas ruanganmu jika tidak bersamamu maupun dijemput Andro? Apa kamu bisa jelaskan?" ucap Caca masih dengan nada tenang dan terlihat elegan cara penyampaiannya. 

Charless yang ditanya seperti itu hanya diam dan seakan-akan mati kutu karena dirinya tidak bisa memberikan jawaban atas apa yang Caca ajukan. 

"Kenapa ga bisa jawabkan.  Biar aku kasih tahu dan aku baru mengerti hari ini untuk alasannya karena kamu selalu membawa wanita-wanita ke ruanganmu untuk diajak bercinta makanya kamu melarang aku langsung naik ke atas.  Sekarang aku tanya sama kamu dm tidak perlu kamu jawab langsung ke aku,  gunakan hati dan pikiranmu saja"

"Wanita mana atau lebih tepatnya tunangan mana yang masih bisa memaafkan perbuatan tunangannya yang berselingkuh dibelakangnya. Terlebih lagi melihatnya bercinta di ruangan kerja tunangannya sendiri. Waktu yang diberikan untuk saling introspeksi diri malah digunakan untuk lebih sering bercinta dengan selingkuhannya. Saat datang ke kantornya dan masuk ke ruang kerja tunangannya malah menyaksikan dengan jelas tunangannya bercinta dengan selingkuhannya. Jadi aku mau tanya sama kamu apa masih bisa memberikan kesempatan pada dirimu sedangkan kita masih tunangan saja sudah sering kamu selingkuh apalagi jika kita sampai menikah. Untungnya Allah sayang sama aku dan membuka mata aku dan memberi tahu aku seperti apa kamu yang sebenarnya" tegas Caca. 

Caca setelah berbicara seperti itu langsung pergi meninggalkan Charless yang diam membantu tak bisa memberi jawaban maupun sanggahan atas perkataan Caca tunangannya atau lebih tepatnya mantan tunangannya. 

Dari kejauhan ada sepasang mata yang memperhatikan mereka. Ada rasa yang tidak bisa dirinya mengerti dan sulit diartikan sama sekali. Orang tersebut adalah Rico  dirinya melihat Caca,  wanita yang dirinya kagumi sedang berada dalam pelukan seorang pria yang dirinya kenal. 

Rico akhirnya menggunakan kembali kacamata hitam miliknya sebelum meninggalkan lantai rumah sakit. Dirinya sudah mengambil keputusan dan memberitahu hasilnya kepada Al yang akan disampaikan ke direktur Nicholas untuk tidak memulangkan residen Caca ke pihak kampus atau sejenisnya. 

Charless yang ingin mengejar Caca tapi tidak bisa karena Caca sudah keburu masuk ke dalam lift. Dirinya harus menahan diri sampai dirinya memiliki bukti jika anak yang dikandung Rara bukan anaknya. 

"Andro kau taruh orang kita untuk mengawasi pihak rumah sakit yang mungkin berbuat curang untuk mendapatkan keuntungan dari pihak lain" perintah Charless dengan tegas dan langsung masuk ke dalam mobil. 

Dirinya merasa belum tenang jika tidak menemui Caca dan berbicara apa yang ingin dibicarakan. 

Charless mengambil benda pipih yang tersimpan di balik kantong jas yang dirinya kenakan. Charless mencari nomor kontak Caca dan berharap nomor tersebut masih aktif  dan bisa dirinya hubungi. 

Tut

Tut

Tut

Charless masih berharap dan berdoa jika nomor yang dirinya hubungi belum berpindah kepemilikan. 

"Assalamualaikum" salam seseorang diujung telepon seberang sana. 

Charless yang hafal akan suara Caca hanya terdiam dan tidak memberikan jawaban balasan atas salam dari wanitanya. 

"Hallo!!  Jika tidak ingin bicara atau salah sambung saya matikan sekarang juga" ucap Caca yang ingin mengakhiri teleponnya. 

"Tunggu jangan kau tutup sayang" pinta Charless yang akhirnya berani bersuara juga. 

Caca yang mendengar suara Charless kaget dan tidak percaya,  jika mantan tunangannya akan menghubunginya setelah tadi mereka berbicara cukup lama. 

"Dad,  aku pamit keluar sebentar. Nanti aku kembali lagi ke ruangan ini" pamit Caca pada sang daddy. 

"Hmmmm….. Jangan lama-lama sayang,  kau belum selesai makan" balas tuan Andrew. 

Caca setelah pamit keluar dari ruangan Rara dan mencari tempat yang sepi untuk lebih leluasa berbicara tentunya.  Dirinya ingin tahu apa yang ingin Charless katakan. Akan tetapi alasan macam apapun dan semanis apapun rayuannya tidak akan bisa mengubah keputusannya. 

"Bicaralah aku akan dengar" kata Caca. 

"Sayang,  aku minta maaf karena telah menyakiti dan melukaimu tanpa ku sadari. Aku tahu dan aku akui jika selama ini aku selingkuh dibelakang dirimu. Aku tahu aku ini bajingan dan juga bukan pria yang baik. Apa aku salah jika menginginkan wanita baik-baik yang menjadi pasangan aku? Sayang, please….. Aku mohon sama kamu berikan aku kesempatan lagi ,entah itu untuk keberapa kalinya. Aku janji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut" Charless mengakui sifat buruknya sekaligus kesalahannya pada Caca. 

"Permintaan maaf darimu aku terima. Akan tetapi aku harus bilang maaf padamu, aku tidak bisa menerima dan memberikan dirimu kesempatan lagi. Semuanya sudah selesai sejak kamu mengkhianati aku. Aku harap kau mau belajar dari kesalahanmu selama ini dan jangan pernah melakukan kesalahan yang sama pada pasanganmu nantinya. Aku rasa tak ada lagi yang harus kita bahas karena semuanya sudah selesai kita bahas tadi saat bertemu" ungkap Caca yang merasakan sesak dan berusaha menahan air matanya agar tidak turun. 

"Sayang,  aku mohon berikan aku kesempatan lagi.  Aku tidak pernah memohon dan meminta seperti ini pada siapapun hanya sama kamu saja seorang.  Aku mohon berikan aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya,  memperbaiki hubungan kita dan aku janji tidak akan berbuat kesalahan yang sama maupun kesalahan yang lainnya sama kamu, sayang.  Aku janji" ucap Charless yang kembali memohon dan meminta pad Caca. 

"Aku tidak bisa memberikan dirimu kesempatan lagi mu bagaimanapun kau memberikan janji sama aku. Aku harap kau bahagia dengan wanita tersebut dan juga anakmu. Jangan pernah kau sia-siakan mereka berdua karena percayalah jika kau sia-siakan mereka akan ada pria yang dengan senang hati membahagiakan mereka" tandas Caca  dan mulai meneteskan air matanya karena sudah tidak sanggup untuk menahannya. 

"Dengarkan aku baik-baik,  sayang.  Sampai kapanpun kau adalah tunanganku dan juga ibu dari anak-anak aku. Jika aku menikah dengan wanita tersebut jangan pernah harap aku bisa menerima kehadirannya dalam hidupku. Aku akan membuat dirinya menyesal karena telah menghancurkan hidupku dan hubungan kita.  Aku menerima kehadirannya dalam hidupku karena anakku bukan yang lain dan jangan berharap bisa mengatur ataupun masuk ke duniaku" sanggah Charless yang memang berniat akan membuat hidup Rara seperti di dalam neraka jika memang terbukti anak yang dikandungnya itu anaknya. 

"Jangan pernah kau lakukan itu karena pada akhirnya kau sendiri yang akan menyesalinya" ucap Caca kembali mengingatkan Charless. 

Caca yang memang sudah tidak sanggup berbicara lagi sama Charless akhirnya mengakhiri pembicaran mereka. Dadanya saat ini terasa sesak seperti terhimpit sebuah batu besar yang sangat menyiksanya dan membuatnya sulut untuk bernafas.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C23
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen