App herunterladen
57.89% PELABUHAN TERAKHIR PRIA KEJAM / Chapter 22: Bab. 22 Fakta 2

Kapitel 22: Bab. 22 Fakta 2

Apa maksud anda dengan mengatakan jika residen Caca adalah anak dari tuan Andrew bukan seperti yang digosipkan seperti di dalam forum rumah sakit?" tanya seorang profesor yang merasa terkejut dengan penuturan salah satu rekan kerjanya. 

"Dari yang saya dengar seperti itu jika residen Caca adalah anak tuan Andrew bukan seperti gosip yang beredar" jelas dokter tersebut. 

"Maaf,  gosip apa?  Memangnya ada gosip apa tentang putriku Caca?  Coba jelaskan ke saya dokter" tanya tuan Andrew yang merasa penasaran tentang gosip yang menerpa putri tercintanya. 

"Baiklah,  tuan Andrew. Silahkan ikut kami dan akan saya jelaskan nantinya" ucap direktur Nicholas. 

Tuan Andrew mengikuti langkah Rico,  Al dan juga direktur rumah sakit ke suatu ruangan yang berada di lantai tersebut. 

Ceklek

"Silahkan masuk,  tuan" direktur Nicholas mempersilahkan pemilik rumah sakit dan juga tuan Andrew masuk ke dalam ruangan tersebut. 

"Silahkan duduk"

Mereka semua duduk di sifa dan sebuah meja yang menjadi pembatas antara mereka semua. 

"Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya adalah Nicholas Fernandez selaku direktur di rumah sakit ini. Sedangkan pria yang memakai jas abu-abu adalah tuan Enrico  Orlando pemilik rumah sakit ini sedangkan yang berdiri dibelakangnya adalah Alessandro Alfredo orang kepercayaan tuan Enrico" jelas direktur Nicholas memperkenalkan nama-nama semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut. 

"Katakan ada apa dengan Caca dan gosip apa yang menimpanya?" tanya tuqn Andrew penasaran. 

"Maaf,  tuan jika saya lancang sebelumnya. Gosip tentang residen Caca mulai merebak sekitar dua hari yang lalu di forum rumah sakit yang mengatakan jika Caca adalah... " direktur Nicholas akhirnya menjelaskan dan menceritakan dengan detail. 

Rico menatap wajah tuan Andrew tanpa berkedip dan ingin tahu apa ada gestur tubuhnya yang bisa diartikan suatu tanda kebohongan atau tidak. 

"Dari yang aku lihat dan aku amati kalau bahasa tubuh tuan ini baik-baik saja dan tak ada yang harus dicurigakan" batin Rico. 

Tuan Andrew yang mendengar setiap kata yang terlontar dari mulut direktur Nicholas merasa marah dan emosi. Tangannya terkepal dengan kuat dan juga penuh emosi seakan ingin merobek mulut dan mematahkan jari-jari tangan orang-orang yang telah menyebarkan berita buruk pada anak kesayangannya. 

"Tanpa mengurangi rasa hormat saya sedikitpun pada jajaran rumah sakit turut saya sayangkan dan sangat kecewa karena kalian lebih percaya pada rumor yang sudah menyebar begitu cepat dan percaya begitu saja tanpa mau susah susah mencari tahu fakta yang sebenarnya. Untungnya kalian belum menjatuhkan hukuman pada putri saya hari ini. Saya adalah Andrew Halliwel, orang yang digosipkan menjadikan Caca sebagai sugar daddy maupun wanita simpanan atau yang lainnya dengan sangat terpaksa kalian harus kecewa dan merasa malu karena telah menuduh Caca seperti itu.  Saya tahu bagaimana sifat dan karakter anak saya yaitu Callista Balqis Maharani tidak akan melakukan hal seperti yang kalian tuduhkan ke dirinya. Kalian boleh memecatnya dan mengembalikannya ke kampus tempatnya kuliah karena pikiran kalian yang sudah terkontaminasi oleh rumor-rumor yang disebarkan oleh orang-orang yang akan tidak bertanggung jawab. Saya benar-benar tidak terima anak saya difitnah seperti itu. Saya akan layangkan surat tuntutan pada pihak rumah sakit atas hal ini.  Permisi" ucap tuan Andrew tegas dan langsung meninggalkan ruangan tersebut. 

Tuan Andrew berjalan kembali ke ruangan putrinya yang dirawat penuh dengan emosi. Dirinya merasa nama baiknya tercoreng oleh fitnah yang dituduhkan kepada Caca. 

Brakkk

"Sayang,  kau kenapa?" tanya nyonya Sonya dengan lembut. 

"Ca,  kenapa tidak bilang ke daddy jika mereka menuduh dirimu sebagai simpanan daddy? Daddy akan layangkan gugatan atas pencemaran nama baik kepada pihak rumah sakit. Mereka pikir daddy akan menerima dan memaafkannya dengan begitu mudahnya" ucap tuan Andrew meluapkan emosinya. 

"Sudahlah dad,  jangan terlalu diambil pusing masalah itu. Mulai besok nama keluarga kita harus sudah kau sematkan di belakang namamu agar mereka tidak berpikiran buruk jika melihat dirimu berpakaian mewah atau menggunakan barang-barang branded tentunya" lanjut tuan Andrew masih dengan emosinya. 

"Memang yang mereka katakan tentang kak Caca?" tanya Steven yang merasa penasaran. 

"Kakakmu dituduh jadi simpanan daddy. Bagaimana daddy tidak marah?" tanya tuan Andrew. 

"Salah kak Caca yang tidak menggunakan nama keluarga dibelakang namanya dan daddy serta mommy mendukungnya juga" ucap Steven. 

"Kak,  ayo kita cari makan" ajak Steven ke Caca. 

"Ayo!" balas Caca melangkah keluar bersamaan dengan menarik tangan Steven. 

Hubungan mereka berempat sudah membaik seperti dulu sejak tuan Andrew memberikan penjelasan dan pengertian tentang yang sebenarnya. 

Caca melangkah keluar ruangan menuju ruangan sang mommy untuk mengambil tasnya yang tertinggal. Caca berjalan lebih dahulu ke ruangan sang mommy sedangkan Steven menunggu tak jauh dari pintu ruangan perawatan Rara. 

Suara pintu lift terbuka dan menampilkan sosok pria tampan dan juga tinggi bersama beberapa orang yang mengikutinya. 

"Tuan ruangannya yang ini" ucap salah satu pria berjas yang posisinya tepat di belakang pria yang dipanggil tuan. 

Tok

Tok

Tok

"Charless" teriak Rara tak percaya jika orang yang diharapkan olehnya datang. 

Tuan Andrew nyonya Sonya serta Lara yang berada di dalam ruangan tersebut menghadap ke arah pintu yang terbuka. 

"Selamat siang, semuanya" sapa Charless setelah masuk ke dalam. 

"Saya langsung pada intinya saja agar mempersingkat waktu saja karena saya masih ada urusan lainnya. Rara aku akan melakukan tes DNA sama anak yang kau kandung sekarang. Jika memang itu anakku , aku akan bertanggung jawab sama anak tersebut" ucap Charless langsung pada intinya. 

"Tuan Andrew,  bukan maksud saya mengurangi rasa hormat atau berpikiran buruk tentang putri tuan.  Akan tetapi hal ini saya lakukan karena saya harus berjaga-jaga dan juga tidak mau ketipu sama wanita lagi seperti dulu yang menyebabkan saya dan tunangan saya hubungannya hancur dan saya tidak mau itu terulang kembali terlebih lagi tunangan saya masih marah dan meminta saya untuk intropeksi diri" ungkap Charless yang memberikan alasan yang masuk akal. 

"Iya,  saya mengerti mengingat anda juga seorang pengusaha bukan orang dari kalangan biasa" balas tuan Andrew yang mencoba mengerti karena dirinya juga dulu seperti itu saat masih muda. 

Sementara di luaran kamar tersebut Caca yang sudah mengambil tasnya langsung menghampiri Steven dan mereka berjalan bergandengan tangan layaknya pasangan kekasih. 

"Kak,  tidak takut kalau akan ada gosip baru tentang yang menyatakan seorang residen Caca menjalin hubungan dengan brondong?" canda Steven bicara lirih. 

"Sudah biasa itu….. Memangnya wajah kakak sudah sangat tua sehingga dibilang pacaran dengan brondong begitu maksud kamu?" tanya Caca yang tidak terima dibilang tua oleh sang adik. 

"Walaupun jarak usia kita ga terlalu jauh akan tetapi tetap saja kau itu lebih tua dari aku" baas Steven. 

"Hahahahahahaha... " mereka tertawa secara bersamaan dan itu membuat semua orang menatap mereka berdua yang menjadi pusat perhatian. 

"Tunggu!!  Itu bukannya residen Caca?  Siapa pria yang bersama dengan dirinya dan jika dilihat wajahnya blasteran? Jika dilihat sekilas wajah mereka seperti mirip" bisik suster pada rekan kerjanya. 

Sedangkan orang yang menjadi topik pembahasan hanya diam saja dan tidak memperdulikan semua orang yang bertanya-tanya. 

Caca dan Steven ke restoran yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah sakit. Mereka jalan kaki dan sesekali saling melemparkan candaan satu sama lain. 

Di ruangan Rara saat ini sedang pengambilan cairan amnion atau air ketuban melalui prosedur amniosentesis atau dengan chorionic villus sampling yang mengambil sampel jaringan plasenta. Team dokter yang melakukan hal tersebut sangat hati-hati sekali dan juga sudah sangat berpengalaman dalam bidangnya.  Melakukan kedua tes tersebut sama-sama mengalami resiko keguguran pada calon bayi dalam kandungan. 

Setelah selesai mengambil sampel jaringan plasenta untuk melakukan tes tersebut langsung dibawa ke laboratorium untuk langsung melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mereka hanya tinggal menunggu hasilnya kurang lebih 14 hari. 

Charless yang merasa apa yang dirinya kerjakan sudah selesai dan tidak ingin berlama-lama dalam ruangan tersebut akhirnya memutuskan untuk berpamitan pada Rara dan keluarganya. 

"Tuan,  saya pamit meninggalkan tempat ini jika memang nanti hasilnya sudah keluar saya akan datang kembali untuk memutuskan tindakan selanjutnya. Selamat siang" pamit Charless pada semua orang. 

"Baiklah,  saya juga ingin tahu hasilnya bagaimana dan saya harap ucapan tuan Charless  isa dipegang jika memang terbukti anak yang dikandung oleh putri saya adalah anak anda...anda harus bertanggung jawab" tuan Andrew berkata dengan tegas penuh Wibawa dan melindungi putrinya yang saat ini seperti wanita yang bersalah dan tertuduh oleh tuan Charless. 

"Tuan tenang saja, saya pasti akan menepati janji saya" balas Charless tak kalah tegasnya dan langsung pergi setelah itu. 

Saat berjalan menuju lift dirinya seakan lupa sesuatu tadi dan ingin bertanya sesuatu sa tun Andrew tentang hal yang sangat penting baginya. 

"Ada apa tuan?" tanya Andro yang saat ini mereka berada di dalam lift. 

"Kau sudah tahu hubungan antara Caca dengan tuan Andrew?  Apa ada perkembangan lainnya?" tanya Charless yang baru mengingat hal tersebut setelah mereka semua berada di dalam lift. 

"Aku tadi ingin menanyakan hal tersebut sama tuan Andrew langsung.  Akan tetapi mengingat kondisinya yang tidak memungkin jadi aku tidak bertanya dan paling utama kalau aku juga lupa masalah tersebut" sambung Charless. 

"Untuk hal tersebut saya belum mendapatkan kabar apapun.  Maafkan saya tuan,  sepertinya akses untuk mengetahui tentang hubungan antara nona Caca dengan tuan Andrew belum bisa diketahui sampai saat ini. Tapi saya masih mengerahkan seluruh anak buah saya untuk mencari tahu semuanya" jawab Andro memberikan penjelasan. 


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C22
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen