App herunterladen
55.26% PELABUHAN TERAKHIR PRIA KEJAM / Chapter 21: Bab. 21 Fakta

Kapitel 21: Bab. 21 Fakta

Semua tercengang atas penuturan Caca yang tidak mau memberikan penjelasan yang sangat detail. Bagi mereka semua residen Caca masih menyimpan sebuah kebohongan atau rahasia yang dirinya tutupi selama ini. 

"Baiklah,  residen Caca. Silahkan anda duduk dan menunggu hasil keputusan kami" ucap direktur Nicholas. 

"Baik,  pak" balas Caca. 

Semua para petinggi rumah sakit keluar dari aula tersebut dan menuju sebuah ruangan yang tak jauh dari aula. 

Residen Caca duduk disebuah bangku yang terdapat di paling belakang. Dirinya bukan cemas akan keputusan yang akan diterimanya nanti tapi dirinya merasakan cemas jika Charless tidak datang ke rumah sakit ini.  Dirinya tidak mau Rara tiba drop dan histeris kembali seperti waktu lalu. 

Para petinggi rumah sakit kembali masuk dan Rico serta pun masuk ke dalam lebih dahulu. Mereka kembali duduk dibangku yang paling depan barisnya.

"Residen Caca silahkan berdiri di depan karena kami akan membacakan hasil keputusan kami" ucap direktur Nicholas. 

Caca yang merasa terpanggil namanya langsung ke depan dan melangkah dengan percaya  diri seperti biasanya. 

"Residen Caca mengingat semua prestasi anda selama magang disini serta tidak pernah ada keluhan dari profesor maupun dokter yang menjadi pembimbing anda. Selain itu demi menjaga nama baik rumah sakit atas rumor yang sudah terlanjur menyebar maka kami memutuskan untuk….. 

Brakkk….. 

Suara pintu aula terbuka lebar dari luar sehingga perkataan direktur Nicholas terhenti seketika karena suara pintu tersebut. 

"Ada apa?" tanya direktur Nicholas. 

"Maaf,  pak tapi ada masalah penting dan sangat penting. Pasien di lantai lima kelas VVIP atas nama nona Clara Putri Halliwel. Pasien tersebut teriak histeris dan mengamuk tiba-tiba dan memanggil nama…. " suster tersebut tak melanjutkan kalimatnya karena takut melihat tatapan semua tertuju pada dirinya sekarang. 

"Katakan nama siapa yang dipanggil?  Jangan buat kami bertanya-tanya suster dan jangan bertele-tele atau memutar-mutar" tanya direktur Nicholas dengan tegas. 

"Pasien tersebut memanggil nama residen Caca sambil berteriak dengan histeris dan bilang pembohong" suster tersebut melanjutkan kalimat yang sempat terhenti tadi. 

Caca yang mendengar Rara teriak-teriak dan memanggil dirinya tanpa berpikir panjang langsung berlari dan tak menghiraukan semua panggilan orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut. 

"Residen Caca kembali"

"Residen Caca, saya minta anda kembali ke tempat dan kita selesaikan ini dengan cepat" 

"Residen Caca anda harus kembali ke tempat untuk mengetahui keputusan yang kami ambil tentang masalahmu" 

Direktur Nicholas merasa kesal karena ucapan dari beberapa profesor dan juga dirinya tak dihiraukan sama sekali. 

"Ayo,  kita lihat ke lantai tersebut.  Kita akan tahu alasannya dengan pasti kenapa residen Caca bisa bersikap seperti itu" ucap Rico yang mengajak mereka semua ke lantai lima dimana Rara di rawat saat ini. 

Sementara di ruangan Rara yang seperti kapal pecah saat ini sedang dibersihkan. Semua benda-benda yang bisa pecah dan menyakiti Rara disingkirkan. 

"Caca,  pembohong"

"Ucapannya tidak bisa dipercaya"

"Aku benci Caca"

Teriak Rara memaki dan juga meneriaki nama Caca.  Tuan Andrew yang melihat itu hanya bisa diam dirinya tak bisa berbuat banyak karena sedang berusaha menenangkan istrinya. 

"Kau harus bertanggung jawab Caca,  karena kau hidupku hancur"

"Kau dasar wanita murahan" 

Tuan Andrew yang mendengar Putri kesayangannya dibilang wanita murahan akhirnya menghampiri Rara. 

Plak

"Andrew…. " terik nyonya Sonya saat suaminya menampar Rara. 

"Kenapa??? "

"Kenapa daddy menampar aku? Daddy ga terima jika Caca aku panggil wanita jalang. Bukankah itu faktanya kalau Caca adalah wanita jalang.  Dia bukan siapa-siapa aku. Ibu dan anak tidak akan jauh berbeda karena mereka sama-sama wanita murahan,  mau daddy permak seperti apapun dia akan sama seperti wanita yang berada dijalanan" teriak Rara. 

"Kenapa?  Daddy ingin menampar aku dan ingin membelanya?" sambung Rara emosi. 

"Daddy,  apa yang dikatakan kak Rara benar. Anak yang terlahir dari rahim seorang jalang akan sama seperti induknya" ucap Steven yang tersulut emosi  tak terima kakaknya ditampar oleh sang ayah. 

"Kalian tahu apa tentang masa lalu daddy dan tentang kakak kalian?" tanya tuan Andrew penuh emosi. 

"Atas bukti apa kalian bilang seperti itu?  Apa kalian tahu fakta yang sebenarnya?" tanya tuan Andrew kembali. 

"Kami akui,  kami bertiga tidak seperti Caca yang cantik tinggi,  sempurna nilai-nilainya bahkan kalian selalu bisa menyombongkan Caca dihadapan semua teman-teman kalian dan membanggakannya.  Caca bisa kalian atur dan patuh sama kalian sedangkan kami berbeda sangat jauh bahkan kalian memperlakukan Caca ibarat seperti kristal jika tergores sedikit saja akan hancur berkeping-keping. Mommy juga lebih menyayangi Caca dan selalu menganak emaskan Caca dibanding kami yang anak kandungnya sendiri" teriak Lara yang mengeluarkan keluhnya saat ini. 

"Sayang, bukan begitu…. Mommy tqk pernah membandingkan kalian berempat,  kalian anak-anak mommy dan juga kebanggaan mommy. Jika mommy dan daddy tua nanti kalian yang akan mengurus kami bukan orang lain" ucap nyonya Sonya memberikan pembelaan. 

Ceklek

"Ini orangnya sudah datang yang membuat kak Rara histeris dan juga ditampar oleh daddy" ucap Steven dengan nada sinis. 

"Maksudnya apa dengan menampar? Apa kau bisa helaskn ke kakak sekarang Steven?" tanya Caca. 

"Ingat kau bukan kakakku,  kakakku hanya satu yaitu Rara.  Jangan pernah berharap aku memanggilmu KAKAK seperti dulu" jawab Steven penuh penekanan di setiap kata terutama kata kakak. 

"Mana janjimu jika Charless akan keaini dan akan bertanggung jawab atas ap yang dirinya lakukan padaku" tanya Rara yang langsung menodong pertanyaan. 

"Rara kau harus tenang terlebih dahulu,  kasihan mommy jika melihatmu seperti ini. Kau ingin mommy jatuh sakit seperti kemarin atau kau mengharapkan mommy ingin cepat meninggal begitu?" tanya Caca. 

"Kau tidak usah memberikan tuduhan yang tidak masuk akal kepadaku. Ingat yang memberikan janji padaku itu kau dan kau yang melanggar. Seharusnya aku tidak mudah percaya sama anak yang terlahir dari seorang jalang" ketus Rara. 

"Rara, ibuku bukan seorang jalang dan kau tidak bisa menuduhnya seperti apa yang kau tuduhkan tadi" bela Caca. 

"Jadi wanita yang menggoda suami orang itu disebut apa?  Jika bukan jalang atau pelakor sehingga melahirkan anak seperti kamu" ucap Rara emosi. 

"Kau...!!!!!!" ucap Andrew menghampiri putrinya Rara dan kembali melayangkan tangannya. 

"Daddy tidak pernah mengajari kalian bersikap arogan seperti ini. Apakah ini yang kalian dapatkan dari pergaulan kalian selama ini?  Apa sebenarnya yang ada dalam pikiran kalian sehingga menuduh kakak kalian itu seperti itu?  Apa kalian tidak sadar kata-kata kalian melukai hati dan perasaan kakak kalian tanpa sadar sekaligus kalian melukai perasaan daddy. Ibu kakak kalian tidak seperti yang kalian tuduhkan. Caca memang terlahir dari rahim yang berbeda dari kalian bertiga tapi bukan berarti ibunya bisa kalian hujat dan tuding sebagai wanita jalang maupun wanita perebut suami orang. Ibu kandungnya Caca wanita terhormat dan sampai detik ini atau sampai kapanpun aku sangat menghormatinya. Daddy tidak berbagi Cinta maupun kasih sayang kepada wanita lain selain .mommy kalian yaitu Sonya. Kalian tidak tahu apa-apa tentang hidup dan masa lalu keluarga Halliwel yang sebenarnya. Jika memang daddy melakukan hal tersebut orang yang berhak marah dan memaki daddy itu mommy kalian bukan kalian yang menghakimi daddy serta kakak kalian. Daddy akan beritahu semuanya nanti di rumah tentang identitas Caca yang sebenarnya bukan disini karena hanya akan membuat kakak kalian tambah terluka saja" ungkap tuan Andrew yang merasa harus meluruskan sesuatu. 

"Tidak,  jelaskan disini saja atau tidak sama sekali" ucap Rara,  Steven dan juga Lara secara kompak. 

"Baiklah jika kalian memaksa dan jangan salahkan daddy jika kalian setelah tahu menyesal memperlakukan kakak kalian dengan sangat buruk" ucap tuan Andrew. 

"Sayang jangan, aku tidak ingin Caca putri kecil kita menjadi terluka dan bersedih akibat sebuah kenyataan pahit. Biar fakta tersebut kita bawa sampai mati terkubur dengan kita nantinya" pinta nyonya Sonya yang berusaha menghentikan tuan Andrew, suaminya. 

"Tolong semuanya keluar dari ruangan ini biarkan kami menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan" sambung tuan Andrew yang mengusir beberapa perawat dan juga seorang dokter yang sedang menangani Rara tadi. 

"Kalau begitu kami permisi tuan,  jika perlu sesuatu silahkan panggil kami" pamit dokter tersebut sebelum meninggalkan ruangan tersebut. 

Di luar ruangan perawatan Rara semua orang sedang menatap pintu dan sedang bertanya-tanya apa yang terjadi. Rico dan Al menatap dokter yang keluar dari ruangan tersebut penuh tanda tanya. 

"Ada apa sebenarnya dokter dan kenapa anda keluar?" tanya direktur Nicholas. 

"Mereka sedang ingin membicarakan dan membahas masalah keluarga" terang dokter tersebut. 

"Kenapa residen Caca tidak keluar?  Bukankah dirinya bukan siapa-siapa dalam keluarga tersebut?  Apa karena masalah tersebut bersangkutan dengannya jadi durinya tetap di dalam ruangan tersebut begitu dokter?" cecar salah seorang dokter senior yang memang tidak suka Caca. 

"Tidak mungkin tidak ikut dalam acara keluarga tersebut,  karena masalah tersebut berhubungan dengan residen Caca. Residen Caca itu adalah….. 

"Apa yang aku bilang benarkan dan sekarang terbukti jika residen Caca itu wanita murahan dan juga seorang sugar daddy" sela seorang dokter. 

"Saya tidak mengerti maksud ucapan anda dokter tapi yang jelas residen Caca ada di dalam memang berhubungan dengan dirinya dan juga paling penting fakta yang selama ini kita tidak ketahui adalah jika seorang residen Caca yang terkenal sederhana dan juga periang tersebut adalah putri tertua dari tuan Andrew" ucap dokter yang tadi di dalam. 

"Apa maksud anda dengan mengatakan jika residen Caca adalah anak dari tuan Andrew bukan seperti yang digosipkan seperti di dalam forum rumah sakit?" tanya seorang profesor yang merasa terkejut dengan penuturan salah satu rekan kerjanya. 


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C21
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen