App herunterladen
21.05% PELABUHAN TERAKHIR PRIA KEJAM / Chapter 8: Bab. 8 Bertemu Lagi 2

Kapitel 8: Bab. 8 Bertemu Lagi 2

Taman Kota 

"Kalau aku ga akan mau,  Caca dijodohkan oleh keluarga karena pastinya yang nanti akan menjalani hubungan rumah tangga itu aku bukan mereka dan yang paling pasti menghadapi sifat terjelek laki-laki pilihan mereka itu aku. Jadi aku akan menolak dengan keras dan melakukan berbagai macam cara agar perjodohan tersebut batal" ucap Sherly 

"Iya…. Iya,  itu kamu bukan aku. Kau tahu Sherly mau kau membuat istana semegah apapun dan memberikan kemewahan yang tak akan ada habisnya pada kedua orang tuamu. Hal tersebut tak akan pernah bisa membayar semua jasa dan pengorbanan mereka untuk membuat kamu bisa sebesar sekarang ini. Terlebih lagi kuliah kedokteran mengeluarkan uang yang tak sedikit dibanding fakultas yang lainnya dan masa untuk mendapatkan gelar dokter hingga bisa membuka klinik kecil atau bekerja di instalasi rumah sakit itu butuh waktu yang lama dan juga mengeluarkan dana yang tak cukup kecil untuk ini dan itu serta hal lainnya yang tak terlihat. Jika kita menikah dengan pilihan orangtua kita dan itu bisa membuat mereka berdua bahagia, tak ada salahnya karena di dunia ini tak ada yang namanya Cinta sejati maupun Cinta abadi selain sama sang pencipta saja" sahut Caca yang seketika membuat Sherly diam seketika,  bahkan bukan hanya Sherly tapi rata-rata semua orang yang mendengar ucapan Caca termasuk Rico yang awalnya tersenyum langsung terdiam seketika saat Caca berbicara seperti itu. 

"Iya,  kau benar Caca. Aku yakin pasti pria yang menjadi suamimu itu sangat beruntung mendapatkan dirimu karena selain cantik dan cerdas kamu juga mengerti agama tak seperti aku ini. Terlebih lagi kamu tak pernah melawan kedua orang tuamu" ujar Sherly. 

"Kata siapa aku tak pernah menentang kedua orang tuaku,  jangan asal bicara Sherly?  Aku bisa tinggal sendiri seperti sekarang ini,  harus menentang dan memberontak perintah kedua orang tuaku yang tak mengizinkan anak sulungnya tinggal sendirian diluaran tanpa ada yang mengawasi maupun memantau pergaulannya. Intinya aku bisa tinggal di apartemen seperti sekarang ini membutuhkan tenaga dan juga meyakini mereka berdua tanpa harus memberitahukan alasan pastinya kenapa aku ingin mandiri" papar Caca. 

"Apa alasanmu pindah dari rumah ke apartemen? Boleh aku tahu?" tanya Sherly kepo. 

"Kalau itu rahasia" jawab Caca singkat. 

"Residen Caca,  tolong saya untuk mencari  pembuluh darah tuan ini karena sangat sulit sekali untuk ditemukan" ucap salah seorang suster meminta bantuan. 

"Baik,  aku akan kesana" ucap Caca sambil bangun dan melangkah menuju tempat suster tersebut. 

Setelah sampai Caca mengambil alih tempat suster tersebut dan mulai mencari pembuluh darahnya dengan sangat hati-hati dan penuh kesabaran. 

"Maaf,  tuan…. boleh saya periksa tangannya yang satunya lagi untuk mencari pembuluh darahnya" pinta Caca dengan sopan. 

Rico yang mendengar akan hal tersebut memberikan tangan yang diminta oleh Caca. Caca kembali memeriksa dan mencari pembuluh darahnya secara perlahan. 

"Mmmm….. Ternyata wanita ini sangat lembut,  sabar, teliti dan juga sangat perhatian tidak seperti wanita yang lainnya dan sangat mengemas kalau diperhatikan usianya masih muda sepertinya" batin Rico. 

"Tuan,  ditunggu sebentar karena masih proses darahnya masuk ke kantung darah" ucap Caca lagi mbut dan tersenyum. 

"Residen Caca,  tolong bantu saya" ucap dokter Reyhan sedikit berteriak karena tak suka melihat Caca dengan pria asing. 

"Baik,  dokter" balas Caca masih dengan suara biasa tak dibuat-buat. 

"Tuan,  saya tinggal sebentar  terlebih dahulu. Nanti sekitar sepuluh menit lagi saya akan kembali ke sini" ucap Caca meminta izin untuk pergi sebentar dan akan kembali lagi nanti. 

"Hmmmm" dehem Rico memperhatikan setiap gerakan Caca yang begitu natural. 

Caca berbincang sebentar dengan dokter Reyhan dan sedikit berdebat karena dokter Reyhan tak mengizinkan Caca untuk kembali lagi ke tempat tadi. 

"Residen Caca,  biar suster saja yang menyelesaikan tugasnya.  Kamu temani saya di sinii saja karena saya butuh bantuan anda" pinta dokter Reyhan sekaligus perintah bagi Caca. 

"Maaf,  dokter saya mau kesana sebentar baru setelah itu saya membantu dokter. Saya tak mau pekerjaan saya yang belum selesai diambil alih oleh orang lain bika keadaan tidak mendesak atau sangat penting" tolak Caca langsung pergi dari hadapan dokter Reyhan. 

"Sumpah, baru residen Caca saja yang berani membantah permintaan dokter Reyhan... Biasanya semua para residen akan berlomba-lomba menunjukkan hal terbaik maupun mencari berbagai cara agar bisa dekat dengan dokter Reyhan. Bagaimana tidak?  Dokter Reyhan masih muda,  tampan dan masa depannya cerah serta terjamin. Saya karang siapa sih yang ga mau punya suami seperti itu?" celetuk seorang suster. 

"Ternyata perbincangan dan kabar burung yang mengatakan jika residen Caca adalah type wanita tegas dan pemberani serta tepat waktu,  bukan hanya hisapan jempol semata karena memang apa adanya. Aku juga kalau jadi pria tak sulit untuk tertarik dan mendambakan istri seperti residen Caca masih muda tapi masa depan jelas sebagai dokter spesialis bedah dan kabar burung mengatakan jika residen Caca akan ikut program kuliah di Italia dalam bidangnya dan ada juga gosip bilang jika residen Caca akan kuliah lagi disana dengan jurusan berbeda dari yang sekarang" timpal seorang suster. 

"Eehmmm" dehem Caca

"Suster,  mohon maaf sekali sepertinya bergosip kalian harus disudahi terlebih dahulu dan disambung nanti saja saat di asrama karena waktu kita tinggal sebentar lagi" tegur Caca dengan caranya sendiri. 

"Iya,  maaf dan tak akan kami ulangi lagi" jawab para suster yang tadi bergosip dan Caca membalasnya dengan senyuman. 

Caca menghampiri tempat Rico berada dan melihat kantung darah yang sedang di dalam timbangan. 

"Cantik…dan tepat waktu malah kurang beberapa menit dari seharusnya" ucap Rico dalam hatinya. 

"Tuan,  maaf…. Untuk darahnya saya ambil sedikit untuk tes uji kelayakan atau dengan bahasa diluar medis yang mudah dipahami yaitu darah tuan akan diambil sedikit dan dimasukan ke dalam tabung ini untuk mengetahui apa darah yang tuan donorkan berbahaya atau mengandung suatu penyakit. Jika hal tersebut terbukti maka tak akan memberikan darah tuan untuk di donorkam ke orang lain. Apa tuan mengerti penjelasan yanh saya berikan" Rico menganggukan kepalanya sebagai jawaban setuju atau mengerti. 

Caca yang sudah selesai menyelesaikan pekerjaannya mengucapkan terima kasih pada Rico atas waktu yang diberikan dalam acara donor darah tersebut. 

Rico yang mendengar suara Caca yang mengucapkan terima kasih dengan cara normal atau biasa saja merasa aneh tapi tak diambil pusing oleh dirinya. 

Rico meninggalkan taman tersebut dan kembali mengendarai mobil sportnya seperti tujuan semula berkeliling ibu kota sebelum memulai aksinya. 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rumah Sakit Global Internasional

Di sebuah rumah sakit sedang terjadi kekacauan dan keributan di salah satu ruangan kelas VIP. Beberapa dokter dan suster atau petugas medis lainnya lari kesana kemari hanya untuk menenangkan seorang pasien yanhbsedang terguncang paska dirinya sadar dari pingsannya. 

"Nona,  tolong tenang dahulu dan semua bisa dibicarakan baik-baik " bujuk seorang dokter psikologi. 

"Tidak… Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi dengan cara baik-baik karena semuanya sudah selesai" tolak wanita tersebut s cara mentah-mentah. 

"Tidak,  nona….. Semua masalah pasti ada jalan keluar dan pasti bisa ditemukan solusinya. Jangan sakiti perut anda karena janin tersebut tak bersalah dan tak berdosa. Dalam hal ini yang salah kedua orang tuanya yang tak berpikir panjang saat melakukan hal yang sudah dilarang oleh agama" bujuk kembali dokter tersebut. 

"Hahahaha"  tawa wanita muda ters but menggema di dalam ruangannya. 

"Berarti kau menyalahkan aku yang suka rela menyerahkan diriku dan membiarkan pria bajingan tersebut menanam benihnya di rahimku. Kau salahkan saja pria tersebut karena tak mau bertanggung jawab akan anak hasil dari perbuatannya dan malah meminta aku untuk menggugurkannya" lanjut wanita tersebut setelah selesai tertawa begitu lepas tapi menakutkan. 

"Nona,  nona harus sabar dan nona bisa cerita sama saya mengenai hal tersebut…. Termasuk bagaimana cara pria tersebut,  maksud saya pria bajingan tersebut memaksa anda untuk melakukan hubungan intim tanpa adanya status ikatan yang sah secara hukum agama maupun negara" dokter tersebut berusaha membujuk kembali. 

"Aaaaaaaaargggghhhh... " teriak wanita tersebut histeris.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C8
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen