Kapitel 289: Kedewasaan yang tak terduga

"Benarkah? Apakah kamu sudah menemui Berlina?"

"Tidak, karena urusan pekerjaan belakangan ini, aku tidak punya banyak waktu untuk mengurus hal-hal ini. Jadi, aku tidak tahu bagaimana sikapnya sekarang. Lagipula, aku tidak ingin membuang waktu untuk orang ini."

Chris mengangkat alisnya karena dia menyadarinya. "Kak Pandji, nyatanya, Claudia memang seperti ini. Dia tidak akan membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak ingin dia urus. Bahkan, menurutku setelah Berlina diblacklist, semua orang akan mencari kambing hitam, terlepas dari Claudia. Dia adalah orang yang begitu menyedihkan, aku rasa tidak akan ada lagi yang berani mengambil risiko."

"Nah, apa yang kamu katakan masih masuk akal. Oke, kalau begitu aku akan terus mengawasi kasus ini!"