Kapitel 145: Penculikan di Kafe

Tangan pria itu tidak bisa menahan untuk menggosok tubuh Yura. Yura baru saja selesai mandi dan dia memiliki bau harum sabun mandi di tubuhnya. Itu membuatnya tak tertahankan. Saat ini Yura hanya dibungkus dengan jubah mandi. Untuk pria yang mudah dikendalikan hawa nafsu seperti Dion, penampilan Yura saat ini membuatnya panas.

Saat mencium Yura, Dion melepas satu-satunya jubah mandi pada wanita itu. Ponselnya sudah ditinggalkan. Kegelapan pun kembali menghiasi kamar. Setelah beberapa saat, suara desahan pria dan wanita terdengar dari kamar.

Keesokan harinya, Yura tiba di tempat yang dikatakan Nanda. Tepat setelah duduk, dia bertemu dengan mata seorang pria asing di meja sebelah. Pria itu memiliki tampilan yang galak. Dia hanya melirik Yura, lalu dengan cepat membuang muka. Pria itu berpakaian aneh. AC jelas menyala di kafe, tapi dia tampak kepanasan. Dia mengenakan pakaian hitam di sekujur tubuhnya dan memakai topi hitam di kepalanya.