Malam ini yang menjaga Rafka ada Bagus dan Ray. Seperti takdir saja posisi Althar digantikan oleh Ray sekarang ini. Tadi bunda datang dari siang hingga malam, Bagus meminta binda untuk pulang saja dan beristirahat. Besok Rafka ada visit dengan dokter saraf dan fisioterapi untuk menentukan jadwal dan terapi aja yang akan di jalani.
Mereka berdua tidur di sofa sedangkan Rafka masih belum bisa tidur. Karena hingga malam begini Althar benar-benar tidak datang ke ruangannya padahal mereka berada dalam 1 gedung. Tenggorokannya terasa haus sekali tapi posisi gelas berada di ujung nakas jauh darinya. Ingin membangunkan Bagus rasanya tidak mungkin. Dengan usaha sendiri ia mengambil, dengan mencoba meraih dengan tangannya.
Sedikit lagi gelas itu ia dapatkan tapi yang terjadi. Gelas itu terangkat bukan oleh Rafka tapi .
"Bangunin Bagus kalau gak bisa" kata orang itu.
Rafka tidak menjawab ia langsung mengubah posisinya walau terasa susah.