App herunterladen
58.01% My Second Adventure With My Friends (Indonesia) / Chapter 76: Beri Aku alasan

Kapitel 76: Beri Aku alasan

Tiga hari berlalu dengan cepat, selama tiga hari itu Luffy membaca buku Noland dan kemudian menganalisa beberapa bagian.

Seperti bagaimana jika setengah dari Pulau Jaya terlempar ke Langit karena Knock Up Stream, itu bukan lah hal yang tidak mungkin mengingat ledakan yang di hasilkan oleh Knock Up Stream berdasarkan perkataan Cricket.

Cricket juga menceritakan tentang keluarganya, bagaimana dia di besarkan dan pandangan orang lain terhadap keluarganya. Tapi semua orang di keluarganya satu pun dari mereka tidak ada yang membenci leluhur mereka Noland.

Bahkan tidak terhitung orang dari keluarganya yang mencoba untuk membersihkan nama baik Noland. Dan bagaimana tentang dia yang bisa berakhir di pulau ini

Mereka juga menangkap seekor burung yang di sebut South Bird,. karena jika tidak, akan sangat susah jika mereka ingin pergi ke selatan tanpa petunjuk karena ini adalah Grand Line.

Dan pada hari kedua mereka disini, malam tiba-tiba terjadi di siang hari yang menandakan Knock Up Stream akan muncul pada hari berikutnya berdasarkan pola yang di katakan Cricket

Dan Saat ini

"Kuharap kalian bisa selamat.." Kata Cricket

"Tentu saja kami akan selamat paman.." Kata Luffy

Cricket tersenyum mendengarnya

"Kami akan membuktikannya paman, bahwa kota emas itu ada dan leluhurmu tidak berbohong.." Kata Luffy

"Akan ku tunggu.." jawabnya

"Kalau begitu kami pergi..!" Kata Luffy yang kemudian melompat ke Sunny

Yang lain juga mengucapkan kata-kata perpisahan dengan Cricket

Sunny Go perlahan terus melaju ke arah selatan, ke tempat yang diprediksikan

Tiga Jam kemudian

"Bos malam datang dari arah barat daya..!" Teriak anak buah Mashira

"Itu Muncul..!" Jawab Mashira

"Semuanya cepat mulai berkerja..!" Teriak Shoujou kepada para bawahannya

"Cepat Beritahu Luffy-san.." Kata Mashira

"Tidak perlu, kami telah mendengarnya.." Kata Luffy yang tiba-tiba muncul di menara pengamat Sunny

Shoujou pun memulai pencarian di dasar laut dengan teknik miliknya. Satu persatu bawahnya melaporkan kondisi apa yang terjadi di bawah laut, dan salah satu laporan itu adalah tujuan mereka

"Jinbe-san arahkan kapal ke posisi jam 10, disana akan terjadi pusaran air..!" teriak Mashira

"Ledakan kali akan terjadi pada skala maksimum.." Shoujou juga berkata

"Baik.." Kata Jinbe dan mulai memutar kemudi

"Kalian kembali lah, selanjutnya biar kami yang akan mengurus hal ini karena di depan sana terlihat berbahaya.." Kata Luffy yang melihat pusaran air raksasa

"Baik Luffy-san.." Jawab mereka

Kemudian tiba-tiba ada monster laut yang muncul dan terhisap oleh Pusaran Air raksasa itu

Chopper, Bepo, dan Karoo berteriak ketakutan. Bahkan Para Wanita pun menjadi sedikit Pucat

"Terimakasih telah mengantarkan kami.." Teriak Luffy

Kemudian dia meloncat ke bawah, Nami dan Vivi dengan cepat mendatanginya

"Luffy, hal itu terlihat sangat berbahaya.." Kata Nami

"Ya Nami benar Luffy, apakah ini akan berhasil..?" Tanya Vivi dengan Cemas

"Jangan Khawatir, percaya lah pada Griffin.." Kata Luffy

"Ya, percaya padaku.." Jawab Griffin yang telah mengepakkan sayapnya

Griffin ataupun Sunny terus berputar di pusaran air raksasa itu sampai mereka akan terhisap dan pusaran air itu tiba-tiba menghilang

"Selesai..?" Tanya Bepo

"Tidak, itu baru akan dimulai.." Jawab Law

Kemudian air laut di bawah mereka perlahan-lahan menjadi naik.

"Berpenganlah kalian semua.." Kata Luffy

Dan Air laut pun meledak dengan kuat ke langit

"Griffin, kami serahkan padamu..!" Teriak Luffy

"Baik Luffy-Sama.." Griffin mengepakkan Sayap miliknya dan terbang ke langit secara vertikal dibantu dengan Angin yang kuat dari hasil ledakan itu

Saat Griffin terbang, mereka melewati berbagai hal yang jatuh dari langit seperti kapal yang hancur, Monster laut yang sebelumnya tersedot pusaran Air

Tak butuh waktu lama, mereka telah sampai di lautan awan

"Udara di sini sangatlah tipis.." Kata Nami

"Ya kau betul, sebaiknya kita harus cepat menyesuaikan diri, Karena kita berada di daerah tidak terkenal.." Kata Robin

"Bagaimana Kondisi Log Pose Nami..? Tanya Luffy

"Sepertinya tujuan kita masih di atas lagi Luffy.." Kata Nami

"Ketua apakah kita perlu mengecek laut..?" Tanya Usopp

"Tidak Usopp, ingat lah kita saat ini masih berada di awan.." jawab Luffy

"Ah aku lupa.."

"Akan ada yang muncul.." kata Luffy

Betul saja, dari laut muncul Gurita Raksasa dan ikan Besar yang berbentuk Aneh

Zoro dan Kuina dengan cepat menebas tentakel gurita yang sepertinya ingin melilit Sunny atau Griffin Dan kemudian tentakel Gurita itu meledak seperti Balon

Sanji pun ikut menendang Ikan itu yang ingin menggigit Sunny dan menyebabkan benjolan besar di kepalanya

"Ikan yang aneh.." Kata Reiju yang melihat ikan itu yang terapung di lautan awan

"Apakah kalian ingin mencoba ikan itu..?" Tanya Sanji

"Boleh saja.." Kata Jinbe dan yang lain juga mengangguk setuju

"Baiklah, Zoro potongkan ikan itu.." Kata Sanji

"Apa kau pikir Pedangku itu semacam pisau hah..?" Kata Zoro yang marah tapi tetap memotongnya

Sambil menunggu Sanji memasak ikan itu, yang lain sedang berbincang-bincang tapi kemudian Chopper berkata

"Luffy, ada kapal yang terlihat disana, Ah..." Kata Chopper yang kemudian terkejut

"Kenapa Chopper-Chan..?" Tanya Kaya

"Kapal itu hancur di serang seseorang.." Teriak Chopper dengan panik

"Nah, Sepertinya dia juga mengicar kita.." Kata Law yang melihat seseorang memakai topeng aneh sedang berlari di atas awan dan mengarah ke sini

"Biarkan aku.." Kata Jinbe yang kemudian berjalan ke sisi Kapal

"Berhenti, mau apa kau..?!" Teriak Jinbe

"Menyingkirkan kalian..!" Kata Orang itu yang kemudian melompat dan Ingin menendang Jinbe

Jinbe dengan mudah menahan tendangannya dan dia langsung membanting orang itu ke Sunny. Franky dengan cepat menodongkan Senjata tersembunyi yang berada di lengannya ke orang yang memakai topeng aneh itu

"Itu sungguh perlakuan yang tidak sopan.." Kata Luffy yang berjalan menujunya dan melepaskan topeng miliknya

"Aku tidak mempedulikan mengapa kau menghancurkan kapal yang dilihat oleh Chopper, tapi Kau mengincar kapal milik kami dan itu adalah kesalahan mu..!" Kata Luffy yang telah memegang Pedang milik Zoro dan ingin menggali mata orang itu

Saat mata pedang berjarak beberapa inci dari orang itu tiba-tiba terdengar teriakan

"Tunggu..!" Kata Seseorang yang melompat dari atas burung dan mendarat di Sunny

"Jangan lakukan itu.." Kata orang itu yang terlihat seperti ksatria

"Beri aku sebuah Alasan untuk berhenti menggali matanya.." Kata Luffy

Orang itu menelan ludahnya dan kemudian berkata kepada Luffy "Dia adalah seorang pasukan Gerilya, dia hanya ingin melindungi Daerahnya dari penjajah.." Kata Pria yang terlihat seperti ksatria itu

Tapi Luffy sama sekali tidak bergerak dan masih terus menatapnya

"Aku mengatakan yang sebenarnya.." Kata Ksatria itu

Luffy kemudian mengambil pedang Zoro dan mengembalikannya. "Untuk saat ini aku akan mempercayaimu tapi aku ingin meminta hal lain dan kau silahkan pergi dari sini, semoga kau tidak bertemu denganku lagi..!" Kata Luffy kepada ksatria itu dan kemudian berkata pada Pria itu.

Pria itu yang memiliki tato di wajahnya menatap Luffy dan kemudian menatap Ksatria itu. lalu dia mengambil topeng dan senjata miliknya sebelum melompat pergi

"Terima Kasih.." Kata Ksatria itu pada Luffy

"Aku tidak melakukannya secara gratis, aku menginginkan informasi.." Kata Luffy

"Baik, aku akan menjawabnya.."

"Baiklah, pertanyaan pertama, apakah ini pulau langit..?"

"Jika yang kau maksud adalah Skypiea, itu masih 3000 meter di atas kita

"Baik, lalu apakah kau pernah mendengar Lonceng emas..?"

"Lonceng emas..? Aku belum pernah mendegarnya, Tapi ada sebuah Legenda.."

"Legenda..?" tanya Luffy

"Ya, Di katakan sekitar 400 tahun yang lalu pernah ada suara lonceng yang sangat indah terdengar. Tapi itu hanya terdengar sekali dan sampai saat ini belum pernah terdengar lagi.."

Mendengar Jawaban Ksatria itu, semuanya telah memikirkan sebuah jawaban yaitu "Pulau Jaya memang di terbangkan ke langit oleh Knock up Stream..!". ya tentu saja selain Bepo, Karoo dan Chopper yang tidak terlalu mengerti

"Baik, lalu apakah kau mengetahui sekelompok Suku yang bernama Shandia..?"

"Orang yang sebelumnya berasal dari Shandia.." Kata Ksatria itu

"Oh jadi dia Shandia, seperti yang dikatakan dalam buku catatan Noland, Sepertinya mereka masih tidak ramah kepada orang luar selain suku mereka.." Kata Luffy

"Noland..?" Tanya Pria itu

"Jangan terlalu dipikirkan. Nah yang terakhir, apakah kau mengetahui seseorang dengan kekuatan petir..?"

"Kau..Ada perlu apa kau dengan dia..?" Kata Ksatria itu dengan suara yang dalam

"Sepertinya kau tidak memiliki kenangan yang baik ya dengannya, Ku dengar dia cukup arogan bukan..? Aku jauh-jauh datang dari bawah ke langit untuk menghajarnya dan mengambil sesuatu yang penting darinya..!" Kata Luffy

"Bisa.. bisakah aku mempercayai kalian..? Tanyanya

"Itu tergantung kepadamu.." Jawab Luffy

Setelah beberapa saat terdiam karena memikirkan sesuatu dia berkata "Baiklah, aku akan mempercayai kalian.."

"Lalu Mari kita mulai dari awal, perkenalkan namaku adalah Gan Fall dan orang Shandia yang sebelumnya bernama Wyper.."

"Aku akan menceritakan sejarah negeri ini sedikit. 400 tahun yang lalu pada suatu hari terjadi peristiwa yang mana adalah hari dimana Suara Lonceng yang sangat merdu terdengar bersama dengan munculnya Upper Yard..!"

"Upper Yard..?" Tanya Vivi

"Itu adalah Daratan Padat, kami menyebutnya Upper Yard.." Jawabannya

"Oh bagian dari Pulau Jaya.." Kata Nami yang tercerahkan oleh Kata-katanya

"Dan sejak hari itu, telah terjadi Peperangan antara suku asli yang berada di Upper Yard, yang tidak lain adalah Shandia melawan Pasukan milik Dewa saat itu. Dan hasilnya adalah kekalahan Suku Shandia dan mereka di usir dari tanah asli mereka. Ah Dewa adalah sebutan untuk seorang pemimpin di negeri ini."

"Ternyata kalian bukan orang yang baik.." Kata Kaya

Gan Fall memutuskan untuk mengabaikan perkataannya dan kembali berbicara "Selama ratusan tahun, Shandia terus-menerus mencoba merebut kembali Upper Yard dan bentrokan antara pasukan Dewa terus terjadi.."

"Pada masaku berkuasa, aku telah berkali-kali mencoba untuk berdamai dengan Suku Shandia. Tapi hal itu sia-sia.."

"Hingga suatu hari, sekitar enam tahun yang lalu datang seseorang yang mempunyai kekuatan petir dan mengaku dirinya sebagai Dewa yang sebenarnya. Orang itu merebut kekuasaanku dan memerintah Pulau Langit dengan kejam dan Nama orang itu adalah Enel.."

"Itulah akibat kau merebut tanah orang dengan paksaan.." Kata Kaya

"Nona apakah kau tidak mendengarku, yang merebutnya adalah Dewa pada masa 400 tahun yang lalu, bukan diriku..." Kata Gan Fall yang memiliki keringat di dahinya

"Apakah kau mengetahui kenapa mereka terus menerus berusaha untuk merebut kembali apa yang kali sebut Upper Yard ini..?" Tanya Luffy

"Selain merebut tanah yang awalnya milik mereka, aku sering mendengar mereka sering menyebutkan Nyalakan Api Shandora.." Jawab Gan Fall

"Api Shandora kah..?" Kata Luffy yang tersenyum

Yang lain juga ikut tersenyum mendengar jawaban dari Gan Fall

"Kenapa kalian tersenyum..?"

"Nah tidak apa-apa, Kau memberikan kami informasi yang bagus Kakek, sebagai balasan mari ikut kami Memakan Ikan ini. Ah burung kau silahkan ikut juga.." Kata Luffy

"Tapi aku.."

"Sudah ikuti saja.." kata Zoro yang menepuk pundak Gan Fall

Gan Fall pun menghela Nafas dan mengikuti mereka

Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari ke 19


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C76
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen