Aku masih menatap nanar langit-langit kamar memikirkan apa yang selama ini terjadi, hal-hal yang tak bisa dihindari dan direncanakan terjadi tanpa permisi membuat hati ini lelah dan mata dengan indahnya menutup membuatku terlelap tidur.
"Dara cepetan!"
"Iya Ma bentar lagi!"
Entah apa yang membuatku jadi begini, baru kali ini aku bangun kesiangan, ditambah lagi omelan mama yang nggak ada habisnya-habisnya. Aku masuk mobil dengan muka masam. Aku lihat jalanan tak begitu ramai tidak seperti otakku yang selalu ramai dengan hal-hal yang tidak penting membuatnya ruwet seruwet benang kusut. Jarak dari rumah ke sekolah hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Di depan gerbang sudah berdiri Aulia –sahabatku yang menungguku.
Ad by Valueimpression