Kapitel 45: 46. Teman Baik Zein

Bel bunyi tanda istirahat pertama baru saja terdengar di SMA Pahlawan. Anak-anak di kelas 11-IPS-3 tampak bernapas lega. Bu Rani segera mengemasi buku dan laptop yang ia bawa.

"Untuk hari ini pertemuan kita selesai. Jangan lupa Kamis besok kita adakan ulangan bab 23. Selamat pagi, Anak-anak!" ucap beliau sebelum beranjak pergi.

"Bu!" Boby bukannya menjawab salam malah tiba-tiba berseru. "Zein kok sudah 3 hari nggak masuk sekolah sih? Dia kenapa? Zein nggak mungkin bolos selama itu, kan?"

"Iya, Zein kenapa, Bu? Dia kan paling bolos di jam-jam pelajaran tertentu," Gina ikut bertanya keheranan.

"Oh iya, Ibu lupa mengabari kalian. Kemarin orangtua Zein menghubungi Ibu. Zein dan keluarganya baru saja pindah ke Surabaya. Untuk surat-surat kepindahan sekolahnya baru mau diurus setelah orangtua Zein menghubungi lagi. Mereka belum sempat mencari sekolah baru karena masih dalam suasana berkabung. Kakek Zein baru saja meninggal hari Minggu kemarin," terang beliau.