Kapitel 176: Tolong dengar.

Perlahan, saat cahaya dari luar menyeruak melewati ventilasi udara di atas jendela, mengusik lelap seseorang di ranjang single bed yang belum ia sadari keberadaannya. Cewek itu mengubah posisi tidur, miring menghadap tembok dan memunggungi cahaya matahari, tapi tetap saja panas menyengat bagian belakang kepalanya, ia menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh.

Namun, saat kaki Miera tak sengaja menendang tembok di dekatnya, ia baru merasakan hal ganjil di tempat ini, bukannya ranjang kamar Meira di apartemen kanan kirinya jauh dari tembok? Lantas, tembok siapa yang ia tendang barusan.

Niat hati untuk melanjutkan tidur terpaksa gagal, ia menyingkap selimut dan beranjak, menatap isi dari ruangan asing di sekitarnya. Cewek itu mengernyit seraya berkata, "Ini gue di mana? Kamar siapa?"