Sesampai di depan rumah, Jeslin masih saja tidak berbicara sepatah kata pun. Kendrik tidak bisa berhenti untuk menatap gadis itu, ia merasa Jeslin memiliki masalah di tempat kerjanya karena sejak ia melihat seorang dokter yang memperlakukannya tidak baik beberapa saat tadi, membuatnya berpikir bahwa yang ia pikir ada benarnya. Namun, ia begitu sangat penasaran masalah apa yang membuat gadis itu sampai seperti saat ini.
Jeslin membuka pintu utama rumahnya dengan pikirannya yang masih begitu kosong.
"SUPRISE!" Suara itu seketika mengejutkan Jeslin hingga langsung mundur dan hampir membuat dirinya jatuh ke arah belangkang. Akan tetapi, Kendrik dengan cepat memegang bahu gadis itu, Jeslin langsung menatap mata Kendrik sekilas. Lalu ia kembali melihat suara orang-orang yang membuatnya terkejut barusan.
"Ka—kalian!" ucap Jeslin yang semakin terkejut melihat sebuah kejutan yang seketika membuat kedua bola matanya berkaca-kaca karena merasa sangat terharu.