Kapitel 232: Cek Kesehatan Rani

"Kalau di lihat-lihat kalian berdua cocok deh, serius." Dea berkata seperti itu karena Gilang tengah duduk di kursi lipat yang otomatis bersampingan dengan Rani, ia membuat kedua jari telunjuknya seperti media berfoto lalu di pas-kan dengan indra penglihatannya.

Menjentikkan jemari, setelah itu tersenyum puas dengan pendapatnya.

Sedangkan dua orang yang tengah dibicarakannya itu akhirnya menatap satu sama lain, memberikan isyarat kalau kemungkinan besar kalau Dea sedikit rada-rada.

"Apanya yang cocok? Aku sama Gilang? Maaf ya Mbak Dea, tapi aku udah punya kekasih yang artiannya gak mungkin cocok sama dia." ucapnya sambil menunjuk ke arah Gilang yang sebenarnya sah-sah saja dikata cocok dengan dirinya. "Nah kayaknya kamu sendiri yang cocok sama nih laki-laki." sambungnya.

Dea menampilkan sorot mata yang konyol serta wajahnya yang.. entahlah tak dapat di deskripsikan. Menatap ke arah Gilang, bahkan sebelah alisnya yang bagian kiri terangkat.