Kapitel 161: Membahagiakan, bukan Menyakiti

Menyalakan mode pesawat di saat sudah di dalam pesawat adalah hal yang paling aman jika ingin bermain ponsel, supaya tidak ada kendala apapun.

Kini Zulfa dan Farel bersama dengan orang lain yang memiliki satu tujuan dengan mereka tengah menunggu pesawat lepas landas dan terbang menembus awan-awan yang terlihat sangat lembut seperti gulali.

Membuka ponsel, banyak sekali pesan masuk di dalam benda pipih yang tengah di genggam oleh Zulfa. Banyak pesan bukan berarti banyak orang yang mengirim pesan, tapi hanya satu orang saja yang benar-benar melakukan spam di ruang chat-nya.

"Sayang, kenapa?"

Suara bariton di sebelahnya membuat Zulfa menolehkan kepala lalu mengerjapkan kedua bola matanya, ia menggelengkan kepala sambil tersenyum. "Tidak apa, Mas. Ini Dea mengirimkan aku pesan, biasa lah pasti dia sangat kepo dengan kita sekarang." ucapnya sambil terkekeh kecil.