Kapitel 104: Ketulusan Cinta Zulfa

"Iya gak masalah, lagipula kan saya tidak menyuruh kamu ke sini, hanya mengabarkan kalau Jeje pulang. Setelah itu kamu mau kemana, sama sekali bukan urusan aku."

Zulfa teringat dengan apa yang Kevin katakan pada dirinya. Entah kenapa, laki-laki itu menjadi memberikan jarak kepadanya. Padahal, tadi ia hanya bilang tentang ke-pamitan dirinya karna ingin ke rumah sang Ibu bersama dengan Farel. Tapi Kevin terlihat tak peduli, biasanya pasti mengucapkan kalimat hati-hati walaupun itu di lontarkan dengan nada bicara datar.

"Fa, jadinya beliin Ibu apa? ih kamu malah melamun gitu.."

Suara bariton Farel membuat Zulfa langsung mengerjapkan kedua bola matanya, ia menaikkan pandangan untuk menatap sang lawan bicara. "Eh, Mas? belikan satu lusin donat saja, itu sudah cukup." balasnya dengan mengulas senyuman.