Kapitel 89: Pagi Hari : Perubahan Farel

"Shadaqallahul adzim,"

Zulfa meraih tangan Farel kala laki-laki yang bernotabene sebagai suaminya itu menjulurkan tangan untuk disalimi. "Alhamdulilah." Itu yang ia katakan sambil menyatukan Al-Qur'an miliknya dengan punya Farel.

"Kalau setiap pagi mengaji bersama, rasanya adem banget ya Fa. Aku udah jarang mengaji, dan akhir-akhir ini hanya menggiatkan solat saja. Tapi saya sadar ternyata kalau setelah solat kita mengaji, rasanya sangat berbeda ya."

Menjadi imam untuk pertama kalinya, cukup gugup karena takut ada kesalahan pelafalan namun semuanya lancar. Bahkan hati Zulfa menghangat dengan perubahan yang sangat drastis dari suaminya ini.

Melepaskan mukena yang menutupi sebagian tubuhnya sampai menjuntai ke lutut itu, kini ia melipatnya bersamaan dengan rok bawahan mukena. Mereka selesai solat, lalu bersiap-siap untuk melakukan kegiatan pagi hari.