Sesampainya di lokasi yang sudah disebutkan oleh Haz, gadis itu merasa sangat berdebar-debar. Jujur saja, ia tidak tahu apa yang akan dilakukan jika tak sengaja bertemu dengan Maya nanti.
Tapi, ia yakin dan percaya, bahwa semesta akan menolongnya untuk bisa memudahkan langkah kaki ini, demi mendapatkan kasih sayang tulus dari Maya.
Berat sekali perjuangan ini. Hanya sekedar untuk mendapatkan perhatian Maya.
Ponsel Kinan berdenting, tanda ada pesan yang masuk. Pasti dari Haz.
[Kak. Gue sama Bunda lagi di butik GH, loe langsung deket-deket sini aja ya.]
Kinan menghirup udara sedalam-dalamnya, membuat rongga pernafasannya penuh akan oksigen. Iya lantas mengeluarkan karbondioksida dengan pelan. Keinginan untuk tenang tanpa rasa gugup itu teramat besar, sehingga, cara ini berkali-kali ia lakukan.
"Nan."