Kapitel 159: SEBERAPA SERING?

Sementara itu, Bagas tampak salah tingkah. Ternyata Cinta semakin cantik saja, seksi lagi. Dulu, waktu mereka pacaran, Cinta masih polos dan lugu. Maklum masih SMA. Tapi, karena ketidak cocokkan membuat hubungan itu berakhir.

"Kok bisa?"

Pertanyaan dari Aisyah membuat Putra menatapnya bingung.

"Kok nanyanya gitu, Ai. Bisa aja kan mereka emang udah kenal lama. Nggak ada yang mustahil!"

"Iya. Cuma kebetulan banget aja. Sekretaris loe, kenalan Komandan gue juga."

Nada suara itu bahkan terkesan sedang tidak suka dengan situasi yang dialami Cinta, lebih kepada sebuah keberuntungan, di mata Aisyah. Apalagi, saat melihat Bagas langsung jadi salah tingkah. Artinya, Cinta merupakan bagian penting dari masa lalu komandannya itu. Jangan-jangan malah jadi cinta atau pacar pertama.

Di lain sisi, meski hanya sebatas pekerjaan, tapi keberadaannya begitu penting untuk Putra. Kemana-mana selalu diikutsertakan, seolah kaki Putra akan pincang saja kalau tak ada dia di sisi.