Kinan tak banyak mendapatkan kunjungan. Terakhir ada Aisyah dan Arsy. Meski kedua orang itu belum mengetahui fakta sebenarnya tentang jati diri Kinan, yang tak lain bukan lah kerabat mereka, namun, Kinan tak pula berniat hendak memberi tahu, ia biarkan saja Arsy menangis, memeluknya erat, lalu mengusap kepalanya dengan kasih sayang yang begitu menghangatkan jiwa.
Kala itu, Kinan menitikkan air mata. Ada hal yang ia sesali, kenapa setelah melewati masa yang berat, lalu mendekam dibalik jeruji besi ini, mereka yang tulus sebagai keluarga baru bermunculan. Kenapa tidak jauh hari sebelumnya? ketika hidupnya belum terlalu jauh terjerumus ke dalam lembah dosa.
Tetapi, tak ada yang patut disesali. Setelah membaca buku motivasi yang diberikan Pak Dani sebagai hadiah, ia memang harus berdamai dengan dirinya sendiri. Hanya dengan itulah, ia akan mampu meraih ketenangan dalam hidup.
Hai, Kak Ripdaliani_Liani, Kak Fifiet_L_Hakim... Saranghae...