App herunterladen
27.27% My Bodyguard L / Chapter 9: Part 9

Kapitel 9: Part 9

Leo pov

Aku membuka mataku merasakan sinar mata hari menyilaukan mataku. Kulihat jane tertidur di sampingku. Aku perlahan beranjak dari tempat tidur agar tidak membangunkan jane dan bergegas keluar kamar.

Di luar kamar masih terasa sepi karna jam masih menunjukkan pukul 05.00 pagi. Aku mengambil jaketku dan berjalan keluar rumah. Udara dingin menusuk badanku. Sekilas ku lihat ada seorang pria yang ada di dalam mobil yang terparkir tidak jauh dari rumah sedang manatap ke arah rumah mr Park.

Aku bersembunyi, kemudian pria dalam mobil itu keluar dan menyalakan rokok yang ada di tangannya. (Ada yang tidak beres dengannya) batinku. Aku pun mengendap endap menjalan menghampiri orang itu.

Pria itu hanya terpaku pada rokoknya hingga tidak menyadari aku ada di belakangnya.

"Apa yang kau cari" ucapku pria itu terkejut dan berusaha melarikan diri tapi aku berhasil memukul belakang kepalanya dan membawanya pulang ke rumah mr park.

*** mr park house***

Aku membawa pria itu ke dalam rumah. melemparnya ke ruang tamu lalu ku ikat kaki dan tangannya. Kusiram mukan pria itu dengan air dan perlahan dia tersadar. Aku mencengkramnya dan mengangkatnya mendorongnya hingga dia duduk di kursi. 

"Siapa yang menyuruhmu?" Tanyaku sambil mengangkat dagu pria itu. Dia hanya membungkam mulutnya.

PLAK...

Satu pukulanku mengenai pipi kanannya. "Leo" panggil jane. Aku terkejut melihat jane menatapku dengan penuh rasa takut. Aku bergegas menghampiri jane. Jane memelukku, tapi perlahan ku melepas pelukannya dan menatap ke wajahnya. "Pergilah ke kamar. Jangan keluar sampai aku menemuimu. kau mengerti?" Ucapku.

Jane hanya mengangguk dan berlari menuju kamar. Aku kembali ke pria yang sudah tak berdaya itu. Kuangkat wajahnya "katakan padaku siapa yang menyuruhmu? Atau aku akan membunuhmu" ucapku. Dia tetap tidak membuka mulutnya.

"Ahh ternyata kau tidak mau membuka mulut okey" ucapku sambil tersenyum. Aku bergegas ke arah dapur mengambil segelas air dan pisau.

Aku mengarahkan pisau keleher pria itu. "SIAPA YANG MENYURUHMU" bentak ku. Suaraku sangat keras hingga chang wook, mr park, chaerin, dan ji hyun berlari menghampiriku.

"Yah apa kau tuli. Katakan SIAPA YANG MENYURUHMU" bentakku. Sekilas aku menatap  Mr park changwook chaerin dan ji hyun hanya menatapku dengan tatapan takut. "Aku tidak akan memberitahumu" ucap pria itu.

Aku beralih menatap pria itu dengan penuh emosi. Lalu ku tancapkan pisau ke paha pria itu. Pria itu menjerit kesakitan. "Jika kau tak mengatakannya pada tak apa. Aku akan membuat ajal menjemputmu dengan sangat menyakitkan" ucapku lalu menekan pisau yang sudah tertancap di pahanya semakin dalam.

"Ahhhhh" teriak pria itu. "chaerin dan ji hyun sebaiknya kalian masuk ke dalam kamar" ucapku sambil menatap chaerin dan ji hyun. Mereka mengangguk dan berlari masuk ke kamar masing masing.

Aku mencabut pisau yang ada di paha pria itu lalu ku arahkan ke arah lehernya. "Jangan pernah kau bermain main denganku" ucapku.

"Hyung ikat dia dengan erat dan kunci dia di gudang" ucapku kepada chang wook. Sebelum chang wook mengangkatnya aku mendengar suara ponsel berdering. Aku meraba saku pria itu dan aku menemukan ponsel. kulihat kelayar ponselnya. BOS

"Hyung bawa dia pergi" ucapku. Chang wook pun bergegas menyeret pria itu. Aku mengangkat panggilan di ponsel pria itu.

"Kenapa kau belum kembali? Apa kau telah membunuh jane dan ji hyun. Jika perlu habisi semua yang ada di dalam rumah itu" ucap seorang pria. "Maaf sepertinya kau salah orang" ucapku dengan nada datar. "Siapa kau?" Ucap pria itu.

"Aku menemukan ponsel ini di mayat seorang pria" ucapku. "Mayat?" Ucap pria itu. "Ya, kau harusnya mengirimkan prajurit yang lebih hebat bos" ucapku lalu menutup panggilan itu secara sepihak.

"Sorry mr park sepertinya penerbangan anda harus ditunda" ucapku sambil menatap mrbpark yang ketakutan dan kebingungan. "Ah iya leo its okey" ucapnya gugup. Aku membungkuk dan berjalan ke arah kamarku sambil membawa pisau.

*** leo's room ***

Aku melihat jane sedang duduk di atas tempat tidur. Aku menyembunyikan pisau dan tanganku yang berlumuran darah di balik tubuhku. Jane mentapaku lalu berlari memelukku sambil menangis. Aku hanya terdiam, ada rasa yang aneh saat jane memelukku. aku merasa nyaman dan damai.

Beberapa saat kemudian aku melepas pelukannya  " kenapa kau menangis?" Tanyaku. "Aku khawatir kepadamu. Apa yang kau sembunyikan di balik tubuhmu" tanya jane. aku gugup dan hanya menggelengkan kepala.

Jane memutar badanku lalu melihat pisau dan tanganku yang berlumuran darah lalu menangis menatapku. "Apa kau terluka kenapa kau membawa pisau dan kenapa tanganmu berdarah" tanya jane.

"Aku tidak terluka. Ini darah penjahat itu" ucapku. "Mandilah aku akan membuatkan sarapan untukmu. leo, saranghe" ucap jennie lalu mengecup bibirku kemudian berlari menuju dapur.

Aku terdiam seketika. Ku sentuh bibirku yang merasakan kecupan jane. (Kenapa dengan wanita itu) batinku. Lalu bergegas menuju kamar mandi.

Leo pov end

*** dinning room***

Jane, leo, chaerin, ji hyun, chang wook, dan mr lee sedang menikmati sarapan bersama.

"Ya leonardo kau begitu menakutkan ternyata" ucap ji hyun. "Benarkah ?" Tanya leo sambil tersenyum pada ji hyun. Ji hyun pun mengangguk. "Aku juga tidak tau kalau kau seberani itu" ucap mr park. leo tertawa mendengarnya.

"Hmm itu tadi belum seberapa mr park. Rumah ini bisa hancur seketika jika aku marah" ucap leo sambil tertawa. "Yah itu tadi tidak lucu. Itu menakutkan" ucap jane. Mendengar ucapan jane membuat leo berhenti tertawa. "Mianne. Aku hanya ingin melindungi kalian" ucap leo.

"Apa rencanamu sekarang?" Tanya mr park. "Mr park sepertinya aku butuh bantuan. Aku dan chang wook tidak mungkin mengatasi masalah yang akan datang. Apa lagi aku tidak bisa memegang senjata. Jika kau mengijinkan aku akan mengajak temanku untuk bergabung" ucap leo dengan nada serius. "Temanmu?" Tanya mr park.

"Ya mr park. Dia mantan pasukan khusus korea. Penembak terbaik di korea" ucap lisa. "Apa dia bisa di percaya leo?" Tanya chang wook dengan perasaan ragu. "Tentu saja hyung. Dia memiliki cerita tragis yang hampir sama denganku. Itu yang membuat dia mengundurkan diri dari pasukan khusus" ucap leo.

Mr park berpikir sejenak mengenai ucapan leo.

"Baiklah leo lakukan yang menurutmu membuat kami aman"ucap mr park. Leo mengangguk dan tersenyum.

"Setelah ini aku dan chang wook akan memasang cctv setiap sudut rumah. Bahkan di kamar dan kamar mandi sekalipun"ucap leo.

"Wait, kamar mandi? Apa kau serius?" Tanya ji hyun terkejut.

" ya, Hanya saja untuk kamar dan kamar mandi aku akan memakai kamera yang dapat mendeteksi panas tubuh. Jadi kalian tetap aman jika mandi ataupun ganti baju" ucap leo sambil tersenyum. Terlihat muka ji hyun kembali tenang. Mr park dan chang wook pun hanya tersenyum melihat reaksi ji hyun. "Yah park chaerin, Kita sedang membicarakan hal yang penting dan kau tetap asik dengan sendokmu" gerutu jane.

" aku percaya pada leo jadi aku tidak perlu khawatir. Benar kan leo?" Ucap chaerin. Leo hanya mengangguk dan tersenyum. Beberapa saat kemudian leo berdiri dan meninggalkan ruang makan untuk menelpon temannya

1 jam kemudian

Leo pov

Aku sedang sibuk memasang beberapa kamera cctv di luar rumah. Beberapa menit kemudian hujan tiba tiba turun dengan derasnya. "Shit" gerutuku.

Aku terus fokus memasang kamera. Badanku sudah basah akibat derasnya hujan. "One more again" ucapku. Sambil memasang kamera terakhir. Tiba tiba sebuah payung meneduhiku. Aku berbali dan melihat jane tersenyum mentapku sambil memegang payung. Aku membalas senyum jane lalu kembali memasang kamera.

Setelah aku selesai memasang kamera. Aku menghadap ke jane. "Kenapa kau keluar. Kau akan basah"ucapku khawatir. "Kau yang basah bukan aku" ucap jane. Aku hanya tersenyum. "Sudah menjadi tugasku. Kan aku bodyguardmu" ucapku. "Hmm jangan jadi bodyguardku. Jadilah kekasihku" ucap jane

Deg

Aku terkejut mendengar ucapan jane. "Ayo kita masuk"ucapku mengalihkan pembicaraan. Aku mengambil alih payung di tangan jane kemudian masuk ke dalam rumah.

*** leo's room***

"Pergilah mandi. Aku akan menyiapkan bajumu" ucap jane ketika kami masuk ke kamarku. "No, tidak perlu. Aku bisa menyiapkannya sendiri" ucapku sambil tersenyum. Jane menatapku lalu mendekatiku menarik kerah bajuku agar aku lebih mendekat padanya. "Biarkan aku melakukannya untukmu" ucap jane kemudian mengecup bibirku.

Aku terdiam seketika. (Shit) batinku. "Baiklah aku akan mandi" ucapku lalu melepaskan tangan jennie yang masih memegang kerah bajuku lalu berjalan ke kamar mandi.

Beberapa saat kemudian saat aku masih membersihkan badanku di bawah shower. Tiba tiba aku terkejut.

Cklek...

Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka dan aku melihat jane masuk. Aku bergegas mematikan shower dan mengambil handuk untuk menutup tubuhku. "Kenapa kau masuk?" Tanyaku. "Aku hanya ingin mengantar bajumu. Akan ku letakkan disini" ucap jane sambil meletakkan bajuku di atas wastafel.

"Terimakasih. Sekarang tunggu lah diluar" ucapku sambil tersenyum. "Apa aku tidak boleh mandi bersamamu?" Tanya jane.

Deg...

Aku terkejut mendengarnya. (Apa lagi ini jane kim) batinku. "No jane. Tolong keluarlah" ucapku dengan nada yang sedikit tinggi. Terlihat raut wajah jane yang kecewa karna penolakanku dan bergegas keluar tanpa mengucapkan apapun.

Leo pov end

15 menit kemudian

Leo keluar dari kamar mandi dan melihat jane sedang berbaring di tempat tidur sambil memainkan ponselnya. Leo duduk di sampingnya.

"Jane" panggil leo

..... jane tidak merespon.

"Jane" panggil leo kedua kalinya

..... jqne tetap tidak merespon.

"Ms jane kim" panggil leo ketiga kalinya.

"What?" Ucap jane tanpa melihat leo.

"Mianne" ucap leo sambil menundukkan kepala. "Kenapa kau minta maaf" ucap jane sambil memandang leo yang sedang menunduk. "Aku hanya ingin meminta maaf" ucap leo yang kemudian berdiri dan merebahkan diri di sofa yang ada di dalam kamarnya.

"Kenapa kau tidur di situ?" Tanya jane bingung saat melihat leo merebahkan diri di sofa. "Ya, aku kan sudah sembuh jadi tidak ada alasan untukku tidur di sampingmu. Aku hanya seorang bodyguard ms kim" ucap leo dengan nada formal.

Mendengar kata kata leo, jane hanya terdiam. Kata kata leo sangat menyakitkan untuk jane.

"Baiklah. Nanti aku akan bicara dengan seo min oppa untuk menyiapkan kamar untukku" ucap jane dengan ketus.

Mendengar ucapan jane membuat leo jadi terkejut. "Tidak perlu. Silahkan anda tidur di sini. Biar saya yang tidur diluar" ucap leo Sambil bergegas keluar dari kamar.

Jane pov

"Apa aku terlalu kasar padanya? Kenapa dia seperti itu? Harusnya aku yang marah padanya karna kata katanya sangat menyakitkan" gerutuku. Air mataku pun perlahan menetes.

Jane pov end

Leo berjalan keluar kamar menghampiri chang wook yang sedang duduk di sofa lalu duduk di sampingnya. "Hyung, apa sudah selesai yang di dalam?" Tanya leo. "Sudah. Lalu bagaimana dengan kaca anti pelurunya?" Tanya chang wook. "Apa kau lelah? Jika tidak ayo kita pasang sekarang" ucap leo.  "Ayo. Lebih cepat lebih baik" ucap chang wook sambil tersenyum menatap leo.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C9
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen