Kapitel 43: Blue-

Youra sedari tadi hanya diam membisu, kala sang guru tengah menjelaskan pelajaran di papan tulis.

Pandangan gadis itu terlihat kosong dan sedikit melamun. Terlihat tidak ada semangat hidup ataupun pancaran harapan kehidupan dari sorot mata Youra. Bahkan anak itu juga merasa dirinya sangat terlalu fokus dalam lamunannya, bahkan ia bisa saja jatuh jika ada sehelai bulu menimpa dirinya.

Bukan tanpa alasan sikap Youra sedikit berbeda hari ini.

Youra tengah memikirkan bagaimana nasibnya jika ia meninggalkan teman-temannya disini, jihoon, dan juga beberapa orang yang di anggapnya berharga disini. Bagaimana dengan reaksi Hyunki dan juga bayang-bayang hyunki yang membentaknya semalam.

Memang, Youra tidak terlalu memusingkan jika Hyunki ingin membentak ataupun ingin melakukan hal yang sekiranya menyinggung Youra. Tetapi Youra yakin, keputusannya akan lebih jauh memukul telak anak itu dan membuatnya jauh lebih terpuruk ketimbang ia membentak Youra saja.