"Jangan-jangan, kalian sodara kembar, lagi?"
Galih dan Galuh tertawa bersama di dalam tempat yang berbeda, meski sebelumnya mereka sempat saling melempar pandang.
"Lo jangan sembarangan, Sa. Gue ini anak tunggal"
"Lo tau dari siapa, Lih? Kalo lo anak tunggal?"
"Kata nyokap sama bokap gue, lah"
"Lha, bisa aja kan mereka bohong. Kita mana tau"
Irona menyikut lengan Aksa yang belum berhenti menggoda Galih.
"Aksa, udah" ucap Irona memperingati.
"Ayo semuanya, kita kembali pada acara selanjutnya"
Mereka menoleh ke sunber suara. Seorang wanita cantik yang menjabat sebagai senior mereka sudah memberi interupsi.
"Guys, gue tutup dulu telponnya, ya. Nanti kita sambung lagi"
"Oke, Sa. Bye"
"Bye, Rona!"
Irona dan Aksa melambaikan tangannya ke arah mereka. Walaupun sebentar, paling tidak rasa rindunya sedikit terobati.
"Yuk, kita balik ke lapangan"