Aksa segera berlari menuju parkiran. Ia harus pergi menyusul Irona walaupun tidak tahu kemana gadis itu pergi.
Dengan sebuah insting, Aksa yakin jika kekasihnya berada disana.
"Aku harus cepet temuin kamu" batin Aksa. Ia mengendarai mobil di atas kecepatan rata-rata. Aksa tidak bisa lagi berpikir panjang, yang ia khawatirkan hanyalah Irona.
"Kamu kemana, sih?" Aksa melihat sisi kanan dan kiri jalanan. Siapa tahu saja Irona berada di salah satu jalan tersebut.
"Sayang, tolong jangan bikin aku khawatir"
Ponsel Aksa kembali berbunyi, ia mengangkat telpon tersebut dengan segera.
"Halo, Sheila?"
"....."
"Ah, iya. Nanti gue pulang kalo acara sekolah udah selesai"
"....."
"Iya, lo tenang aja"
"....."
"Hmm"
"....."
"Miss you too"
Aksa mematikan ponsel dan kembali fokus memperhatikan jalan. Hujan sebentar lagi akan turun, tapi sudah hampir dua jam ia belum juga menemukan Irona.
Laki-laki itu memutuskan untuk pergi ke rumah Irona.
"Pasti dia ada di rumah" gumam Aksa
***