"Bikin bayi aja, yuk!"
Aksa mendapatkan tatapan tajam akibat ucapannya. Tatapan Irona membuat nyalinya menciut. Namun sebelum disantap oleh gadisnya, ponsel Aksa berbunyi menandakan panggilan masuk. Ia melirik Irona untuk meminta persetujuan, dan di angguki dengan senang hati.
Aksa yang mendapat telpon dari Eva hanya termangu dan tidak bisa berkata apapun. Eva yang mengajaknya untuk bertemu di sebuah cafe, dengan alasan ingin memberitahu jati dirinya yang sebenarnya, dan juga menganai Niken.
Aksa menurut saja. Ia pergi meninggalkan gadisnya tanpa pamit. Aksa takut ketika mendengar nama Niken. Ia takut Irona mengalami hal seperti dulu lagi. Apalagi kejiwaan Niken yang sekarang terganggu.
"Rona, maafin aku karena ninggalin kamu sendirian di rumah" batin Aksa. Ia sudah berada di dalam mobil dan menyetir mobilnya dalam keadaan tenang.
"Sebenernya apa yang Eva mau omongin sama gue?" gumam Aksa.