Irona keluar dari kamar mandi dengan wajah yang masih bersemu. Ia memakai pakaian dalam yang si mbak belikan.
"Gimana? Pas?" tanya Aksa menutup buku yang sedang ia baca.
"Pas, sih. Cuman sedikit pengap" jawab Irona pelan.
"Lho, bukanya ukurannya udah bener, ya?" tanya Aksa dan mendekati gadisnya.
Irona menggeleng samar. "Udah nambah lagi" cicitnya malu.
Aksa dengan lugunya tersenyum lebar. "Tambah gede, dong?"
Irona menatap wajah Aksa seolah ingin membunuh. Bisa-bisanya otak laki-laki berpikiran kotor.
"Kamu jangan mesum, deh!" sungut Irona kesal.
"Emang aku salah?"
Irona membuang nafas kasar dan melipat kedua tangannya di dada.
"Udah, ah. Aku mau ke bawah." Ia melangkahkan kakinya meninggalkan Aksa yang masih duduk di atas tempat tidur.
Dengan gerakan cepat, Aksa beranjak dan menyusul Irona yang sudah berjalan menuruni tangga.
"Jangan ngambek, sayang" bujuk Aksa yang sudah berada di belakang Irona.
"Abisnya kamu ngeselin" ujar Irona kesal.
JDAR!