Aksa dan Irona dihadapkan dengan situasi yang membuat mereka terdiam. Rasa malu, canggung dan gerogi menjadi satu. Walaupun posisi mereka sekarang sedang berjalan beriringan, tapi tidak ada yang berani memulai pembicaraan.
"Duh.. Gue malu banget"
"Gue malu banget"
Ucap mereka bersamaan di dalam hati. Bagaimana tidak? Kejadian di dalam perpustakaan tadi dipergoki oleh salah seorang siswi. Dimana posisi mereka membuat siswi itu salah paham. Karena jarak wajah Aksa dan Irona yang sangat dekat.
"Aksa"
"Irona"
Aksa menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.
"Aku minta maaf" ujar Aksa setengah berbisik.
Irona tidak menjawab perkataan apapun selain menganggukan kepala samar.
"Untung yang masuk ke perpustakaan tadi bukan orang pemes" ucap Irona pelan.
Aksa terkekeh. Apa katanya? Bukan siswi terkenal? Ah, Irona memang ajaib.
"Iyah, ya. Kayaknya dia kutu buku, deh." Aksa menertawakan dirinya sendiri.
"Iyah. Jadi nggak mungkin kalo dia nyebarin tentang kita tadi"