Kapitel 195: Mimpi Buruk

Malam itu menjadi malam di mana mereka semua telah menentukan apa yang akan mereka lakukan di esok pagi, yang kemudian setelahnya mereka semua masuk ke dalam kamar mereka masing-masing untuk mengistirahatkan diri mereka serta pikiran mereka dari apapun yang membuat mereka lelah di hari itu.

"Lac…" Panggil Predict kepada Lilac yang saat ini sedang merapihkan dirinya di depan cermin, dan mempersiapkan diri untuk menggunakan produk-produk perawatan kulit wajah. Perempuan itu pun menoleh kepada Predict yang tadi memanggilnya dengan pelan, ia kemudian melihat perempuan itu melunturkan senyumannya di wajahnya dan kemudian ia berucap.

"Maaf Lac, tadi aku tidak mendengarkan apa saran mu dan memilih untuk tetap melakukan Séance. Padahal kamu sudah mendapatkan sebuah peringatan dari makhluk tersebut." Ucap Predict dengan rasa bersalah yang sangat dalam yang dapat Lilac lihat dari raut wajah Predict saat ini.