Yola merebahkan kepalanya di dada Abdul, wajahnya mulai bermuram sendu mengingat bahwa Ia telah dinyatakan lulus ujian akselerasi dan itu artinya jika Ia akan segera berangkat ke negara A. lalu tinggal jauh dari suaminya.
"Abdul." Panggil Yola, Abdul yang tidur terlentang sambil satu tangannya membelai rambut Yola, sedikit menoleh lalu mencium puncak kepala Yola.
"Hm."
"Berarti bentar lagi aku berangkat ke negara A dong."
"Lalu kenapa?"
"Jauh dari kamu."
Abdul terkekeh, "Bucin."
"Gara-gara kamu."
"Kita sudah membahas ini sebelumnya, sayang. Nanti kalau libur semester aku susul kamu ke sana, atau kamu pulang ke sini."
"Kamu ga anterin aku sampai di sana?" Tanya Yola dengan nada sendu.
"Ya antar dong, sayang. Mana bisa aku melepaskan kamu tanpa tahu dimana kamu tinggal dan kuliah, dimana kamu berobat, ga bisa begitu. Aku antar kamu, aku tungguin sampai proses masuk kuliah selesai dan juga proses pengobatannya juga."
"Bener, ya."