Rena bergelayut manja dilengan sang suami yang sedang menyetir mobil menuju ke rumah keluarga Sanjaya.
"Kamu kenapa sayang?"
"Pingin hamil."
Ronald terkekeh, lalu membelai pipi sang istri dengan lembut. "Oke, aku juga ingin punya anak. Kamu ingin punya anak berapa?"
"Ehm…. Empat, lima atau delapan."
"Ha?! Serius?" Tanya Ronald sambil tersenyum seolah Rena sedang mengeluarkan sebuah lelucon. Padahal tidak sama sekali, istrinya ini sungguh-sungguh ingin mempunyai anak yang banyak, tidak ingin seperti dirinya yang terlalu lama menjadi anak tunggal sekalinya punya saudara itu pun hanya satu, Danil. Dia ingin rumahnya ramai tawa dan tangis anak-anak mereka, mungkin itu salah satu sebab Rena menikah menikah, agar dia lebih banyak bisa memproduksi anak tidak terganggu oleh usianya yang semakin menua.
"Aku serius, usia ku masih sangat muda, jadi banyak waktu dan kesempatan untuk aku melahirkan, bagaimana? Apa kau keberatan, sayang?"