Selesai sarapan, mereka kini duduk seraya menonton televisi. "Kamu enggak ke kantor?" tanya Chika.
"Habis makan siang saja," jawab Raka.
"Memangnya tidak apa-apa kamu berangkat siang?" tanya Chika.
"Tidak masalah, hanya saja jika Kenan sedang sensi, dia akan marah-marah. Kenan sedang menunggu istrinya, jadi dia tidak akan ke kantor. Lagi pula, kantorku dan kantor Kenan juga berbeda," ucap Aqlan.
"Kamu ya mas, jangan begitu kalau bekerja," ucap Chika seraya menggelengkan kepalanya.
"Yang terpenting aku tetap menyelesaikan apa yang menjadi pekerjaanku. Lagi pula, tidak setiap hari juga aku begini," ucap Raka yang kembali memeluk tubuh sang istri.
Entah, hari ini rasanya ia ingin bermanja dengan sang istri. Melupakan sebuah kenyataan yang ia terima kemarin. Dirinya yang sudah melukai adik kecilnya, adik kecil yang pernah mengubah hidupnya beberapa tahun lalu.