Qia mengantarkan teh hangat pesanan Flora yang di mintanya. Tadi dia sudah ke ruangan Flora tetapi Flora marah-marah karena tidak membawakannya teh hangat. Alhasil kini Qia kembali keruangan Flora untuk mengantarkan pesanannya.
Qia mengetuk pintu ruangan Flora tidak ada jawaban sama sekali. Ia ingin membuka pintunya hanya saja ia takut kejadian di ruangan Kenan kembali terjadi. Qia kembali mengetuk pintu ruangan Flora tetapi Flora masih tidak menjawab. Ia hanya menghembuskan napasnya karena Flora tidak menjawab. Akhirnya dia pun membuka pintu ruangan Flora.
Flora terlihat sedang menelphone seseorang. Ia berjalan masuk dan meletakkan minumannya di atas meja kerja Flora. Tepat setelah Qia meletakkan teh pesanan Flora, Flora sudah menyudahi sambungan telponenya. "Apa kamu tidak tahu sopan santun?" tanya Flora menatap tajam Qia.
"Maaf, bu," jawab Qia menundukkan kepalanya. Dalam hati Qia sudah merutuki kebodohannya yang masuk tanpa izin dari orang yang berada di dalam.