"Hei mau kemana!" Nindi menarik Septi yang hendak keluar dari rumahnya itu.
"Beli bakso di perempatan gang, kenapa sih?" Septi mencebik, besok adalah hari besarnya, oleh karena itu hari ini dua sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Nindi dan Lili yang sekarang jadi saudara ipar itu, datang dan membantunya persiapan ini itu. Mereka hanya datang seorang diri, anak-anak mereka? Jangan ditanya, sudah aman dan terjamin bersama para bapaknya di rumah Lili dan Dokter Yudha.
"Nggak boleh keluar! Biar aku yang beliin," Nindi meraih kunci motor dari tangan Septi berserta selembar uang seratusan dari tangan sahabatnya itu.
"Beli sendiri ah, bosen Cuma dirumah! Lagian apaan sih hari gini masih model pinggit-pinggitan!" Septi hendak meraih kembali kunci motor dari tangan Nindi, namun Nindi dengan gesit mengindarkan benda itu dari jangkauan Septi.