Yusrizal tersenyum ketika menatap Kirana sudah terlelap begitu nyenyak. Ia menyelesaikan pijitan itu di kakinya, menyelimuti Kirana dengan selimut lantas mengecup lembut dahi sang isteri. Yusrizal sangat suka melihat Kirana ketika sedang terlelap seperti ini, rasanya begitu damai dsn sejuk di hati Yusrizal melihat betapa teduh dan cantik wajah itu.
Wanita yang berstatus sebagai isteri pertamanya itu benar-benar cantik! Ia akui itu. Namun sayang, bukan Yusrizal yang memiliki dia untuk pertama kali, melainkan laki-laki lain yang entah siapa dia sendiri tidak tahu. Yusrizal memang pernah kecewa, rasanya ia hendak ingin seketika menceraikan wanita itu begitu ia tahu Kirana sudah lepas keperawanan dengan laki-laki lain sebelum menikah dengan dirinya, namun saat itu ia urungkan karena itu bisa mencoreng nama bapaknya yang berstatus orang penting nomor satu di negeri ini.