"Li, makasih banget ya selama ini aku sudah kamu izinkan tinggal di villa kamu."
Pagi ini semua barang Septi sudah naik ke dalam mobil Bara, mereka sudah akan berangkat ke Madiun, pergi ke rumah Bara dan mengunjungi keluarga mereka di sana.
"Kamu sudah benar-benar nggak apa-apa kan?" suara di seberang tampak khawatir, membuat Septi tersenyum penuh arti.
"Baik, kami sudah berdamai kok. Jangan khawatir ya," Septi tersenyum, sejak dulu Lili memang sudah seperti saudara sendiri. Terlebih sang Abang dan suami Lili adalah sahabat baik.
"Semoga tidak aja kejadian buruk macam kemarin lagi ya, aku berdoa untuk kebahagiaan kalian, Nis."
Septi tersenyum, "Harapan aku juga begitu, Li. Cukup kemarin saja kami berselisih, setelah ini jangan ada lagi."
"Kalian mau balik Solo? Meet up yuk, aku kangen."