"Jaga dirimu dengan baik di sana," ucap Wiga mengelus puncak kepala Sana pelan dan mencium kening Sana pelan. "Iya, sejak dulu pun aku bisa menjaga diriku sendiri," jawab Sana membuat Wiga terkekeh.
"Oh ya? Kamu semakin kurus sekarang, tidak terasa sedikitpun saat aku memelukmu. Aku merasa seperti memeluk tulang kering seperti ini," gurau Wiga membuat Sana mencubit pinggang Wiga serius namun Wiga tidak bereaksi apapun.
"Sikap menyebalkanmu terhadapku masih sama, aku pikir amnesiamu masih ada. Melihatmu seperti ini aku tidak percaya jika tunanganku benar-benar amnesia dan narapidana salah tangkap," ungkap Sana membuat Wiga tertawa mendengarnya.
"Mengejutkan mendengarnya sayang, tapi itulah aku," ucal Wiga dengan nada sombong membuat Sana terkekeh. "Kamu bilang beberapa kali kamu sempat dijodohkan dengan beberpaa pria oleh momy dady mu. Apa mereka tidak percaya jika aku bisa saja kembali dan merusak pernikahanmu saat itu?" Sana memutar bola matanya malas.