"Sal," panggil Sana dari sambungan telefon, Salsha menjawabnya dengan deheman pelan. "Apa?"
"Gue akhir-akhir ini sibuk ngurus kantor dan beberapa pekerjaan yang kak Ray berikan ke gue. Jadi, I'm sorry kalau gue jarang angkat telfon dari lo," Sana menganggukan kepalanya tidak merasa keberatan sedikitpun.
"Lo angkat telfon dari gue itu juga udah membuat gue senang," Salsha terkekeh. Dia menatap pekerjaannya yang sudah siap cepat karena Salsha memiliki janji dengan Aldi makan siang bersama siang ini.
Hanya saja Salsha selesai terlalu awal satu jam, dan itu membuat Salsha merasa memiliki waktu luang dan kelegaan.
"Apa ada masalah serius di sana? Hubungan lo sama Wiga apa baik-baik aja?" tanya Salsha menanyaka kabar semuanya. "Baik, semua baik. Tapi mungkin buat Wiga sendiri, gue rasa dia enggak baik-baik aja. Hanya saja ya begitu, masalah keluarga Wiga semakin rumit. Gue sangat prihatin ke Wiga dan juga Sadewa,"