Sana berjalan sendirian malam ini, dia tidak mengatakan apapun pada Wiga. Menikmati waktunya sendiri untuk bermain-main dengan angin. Sana menghela nafasnya berat mengingat bagaimana Salsha dan Wiga bersikap sedikit membuatnya tidak nyaman.
Antara iya atau tidak Sana merasakan bagaimana Wiga yang memperbesar masalah kemarahannya dengan ayahnya sendiri dengan tidak menceritakan sesuatu hal yang membuat Sana merasakan canggung.
Hanya saja Salsha sekarang sangat care, dia seperti melihat bagaimana Salsha tidak menjadi dirinya sendiri. Tidak ada yang bisa diperjelaskan dari ini. Selain Sana merasa tertekan dan terpojokan dia juga tidak bisa melakukan apapun selain terus diam saja.
"Aldi," lirih Sana saat dia mengingat sesuatu. "Apa saat gue memilih diam justru gue berpihak ke Aldi?" tanya Sana pada dirinya sendiri karena menyadari sesuaru yang aneh.