Kapitel 220: PERLAWANAN YANG DILAWAN

"Aldi yang suruh gue jemput lo, enggak apa-apa kan?" tanya Wiga membuat Salsha sedikit terkekeh. "Gue enggak keberatan sama sekali," jawab Salsha pelan.

"Sana pulang sendiri dari dua jam yang lalu, kenapa lo enggak bareng Sana?" tanya Salsha yang bingung karena dua pasangan itu mengatakan padanya tidak ingin bersama. "Gue ada urusan dan enggak bisa antar Sana pulang, dia ngertiin kok. Kalian selesai bicara kan?" tanya Wiga yang dijawab Salsha debgan anggukan kepalanya pelan.

"Lo abis ke Aldi?" Wiga tersenyum tipis sekali sekarang. "Apa lo udah tanya ke Sadewa dan Aldi juga? Dua pihak lucu itu?" Wiga terekekh mendengarnya. "Apakah enggak aneh kalau Sadewa bilang iya dan Aldi bilang enggak?" tanya Salsha membuat Wiga menyatukan alisnya bingung.

"Sadewa bilang iya ke lo?" tanya Wiga masih tiak percaya, Salsha menganggukan kepalanya tegas. "Iya, apa ke lo bilang enggak?" Wiga menghela nafasnya berat. "Dia bilang enggak," jawab Wiga membuat Salsha semakin berpikir rumit menjauh.